Sambut Baik OPOP, Pesantren As Salafi Al Fithrah Surabaya Kembangkan Bisnis Kopi

Saat ini kopi tidak hanya minuman penghilang rasa kantuk, tapi telah menjadi teman setia saat nongkrong dengan teman atau sambil bekerja.

admin
Kamis, 22 Okt 2020
Sambut Baik OPOP, Pesantren As Salafi Al Fithrah Surabaya Kembangkan Bisnis Kopi
Duis eu dui ac mauris vehicula commodo vitae quis libero.

Surabaya– Saat ini kopi tidak hanya minuman penghilang rasa kantuk, tapi telah menjadi teman setia saat nongkrong dengan teman atau sambil bekerja. Tak ayal bisnis kopi menjadi ladang basah bisnis di Indonesia, meskipun ada juga yang gulung tikar lantaran tidak mampu menghadapi kompetitor yang semakin menjamur saat ini. 

Melihat perkembangan bisnis kopi yang pesat, Pondok Pesantren As Salafi Al FithrahSurabaya makin mantab bergelut dalam dunia perkopian. Sejak awal tahun 2019, pesantren yang terletak di jalan KedindingLor ini lebih fokus untuk usaha kopi bubuk mengingat banyaknya kedai kopi yang bermunculan. 

Salah satunya yang paling laris adalah bubuk kopi giras. “Kami   punya  tiga   jenis   produk  bubuk   kopi   mulai  dari   kelas   menengah  ke bawah, menengah, hingga kelas premium. Namun yang paling tinggi permintaannya adalah yang menengah ke bawah karena ini kan disalurkan untuk warung-warung gira, tapi kita juga banyak memasok untuk outlet – outlet toko,”ucap Ustadz Choirus Solihin, Pengelola Usaha Kopi Pesantren.

Target minimum produksi setiap hari adalah 3 kwintal biji kopi. Meski di masa pandemi, menurut ustadz  yang akrab disapa Choirus ini, bisnis kopi Ponpes Assalafi   Al  Fithrah   tetap   berjalan  seperti   biasanya,   walaupun  ada   penurunan   dalam  jumlah produksi. 

Pihak ponpes juga sangat ketat menjaga kualitas pasokan biji kopi. Pelbagai biji kopi telah dicoba namun yang paling diterima pasar adalah biji kopi asal Dampit, Malang, yang juga sumber komoditas kopi di Jawa Timur. 

Untuk mengolah kopi, Pesantren As Salafi Al Fithrah memberdayakan para alumni pesantren dalam peracikan  kopi   serta   pemasaran  dengan jangkauan   wilayah   Bojonegoro,  Pasuruan, Jogjakarta, serta   Surabaya yang memiliki pasar paling besar. 

Sedangkan untuk pengemasan bubuk kopi melibatkan para santri tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Dalam usaha ini kami memberdayakan banyak orang. Mulai dari internal, masyarakat sekitar pondok, dan tentunya para santri dan alumni. Alumni jaringannya masih kuat, alumni yang punya ketertarikan dalam usaha maka kami rekrut,”ucap Ustadz Choirus.

Menurutnya, ponpes  sangat bersyukur dengan  hadirnya program One  Pesantren One Product  (OPOP) yang  digagas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk menjadikan pesantren di Jatim lebih mandiri secara ekonomi.

“Karena lulus dari pesantren, tidak semua santri akan menjadi kyai atau dai, tapi mereka kan juga akan terjun di lapangan salah satunya ya berbisnis ini. Maka dari itu kami sangat-sangat menyambut OPOP,”tegasnya.

Dikatakan Ustadz Choirus, pelajaran kewirausahaan akan menjadi ekstra kulikuler untuk para   santri.   Ia  bercita-cita   suatu   hari  nanti   hasil   bisnis  kopi   bubuk   ini  mampu  membackup operasional pesantren. “Kita ingin jika usaha ini berkembang, maka bisa jadi dana operasional kami, bisa saja SPP Pesantren gratis. Selama ini kita masih mengandalkan uang SPP dan donasi dari para dermawan,” ujarnya.

Sebelumnya,  Ponpes yang  memiliki santri   sebanyak  3000-an   ini   pernah  mendapatkan   program   pelatihan  kewirausahaan   dari pemerintah. Namun sayang program tersebut tidak berjalan lama. “Jadi   balik lagi kita   sangat  minim   program kewirausahaan  di  pesantren,   padahal   ini  sangat penting. Kan pelajaran agama dan pelajaran kewirausahaan ini menurut saya harus seimbang, mengingat sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini,” ucap Ustadz Choirus.

Kehadiran OPOP bagi Ponpes Assalafi Al Fithrah, sangat menginspirasi untuk menciptakan produk sendiri yang menjadi unggulan.“Sebelum OPOP ini kami dulu juga berwirausaha tapi bukan produk asli pesantren, nah adanya OPOP ini kami semangat menciptakan produk asli buatan ponpes di bawah CV Ponpes Bumi Al Fithrah,” ujarnya.

Apalagi, menurut Ustadz Choirus,  OPOP juga membantu legalitas usaha dan produk pondok pesantren, seperti koperasi pondok pesantren harus berbadan hukum serta produk harus memiliki sertifikasi halal, paten merk, SNI, izin edar dan sebagainya. (DP)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00