Kembangkan Usaha Air Minum Kemasan, Pesantren Al Falah Gresik Ingin Santri Mandiri

Pesantren Al Falah Panceng, Gresik, patut diacungi jempol. Pasalnya ponpes tersebut mempunyai prinsip pantang meminta-minta sumbangan untuk biaya operasional pendidikan ke pada pihak lain.

opopjatim
Selasa, 15 Des 2020
Kembangkan Usaha Air Minum Kemasan, Pesantren Al Falah Gresik Ingin Santri Mandiri
Kembangkan Usaha Air Minum Kemasan, Pesantren Al Falah Gresik Ingin Santri Mandiri

Pesantren Al Falah Panceng, Gresik, patut diacungi jempol. Pasalnya ponpes tersebut mempunyai prinsip pantang meminta-minta sumbangan untuk biaya operasional pendidikan ke pada pihak lain.

Seperti yang disampaikan Ustadz Masrur Huda, pengurus Koperasi Pesantren Al Falah kepada Suara Surabaya Media. “Pengasuh dan pengurus Pesantren Al Falah, berusaha keras memenuhi kebutuhan pesantren secara mandiri,” tegasnya.

“Jadi latar belakangnya, karena kami dari pesantren yang 100 persen gratis. Panti asuhan yang ada di dalam pesantren, sehingga semua kebutuhannya, seperti makan sampai biaya pendidikannya gratis. Kami bersikap, daripada minta-minta ke donatur kami memilih mempunyai usaha ekonomi produktif. Salah satunya yaa Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini,” urai Masrur.

Sementara soal kendala dan tantangan, menurut Masrur pasti ada. “Kesiapan SDM kami dan lain juga bagian dari tantangan. Kami memulai usaha ini ketika mulai marak orang mengkonsumsi air RO (Reverse Osmosis). Sebab air di sekitar lingkungan kami ini melimpah, di kedalaman 15 meter saja sudah dapat air jernih, walaupun memiliki kandungan kapur. Sehingga membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk bisa diminum. Masukan dari beberapa kawan, diusulkan untuk mengelola dengan sistem RO. Di mana airnya bisa diminum, limbahnya bisa dipakai mandi dan cuci,” tuturnya panjang.

Pada kesempatan yang sama, KH. Ahmad Muhammad Nur Mukhozim Baqir M.Pdi, pengasuh Pesantren Al Falah, menyatakan optimis usaha AMDK pesantrennya akan berkembang pesat.

“Insya’allah, karena air ini merupakan kebutuhan pokok, seperti halnya makan dan minum yang juga kebutuhan pokok. Nanti kalau sudah keluar ijin, produknya bisa dikonsumsi untuk kebutuhan santri dan di luar santri. Jelas orientasinya nanti juga untuk melayani kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Beliau menambahkan, “Selain itu, bagi santri sendiri bisa berkarya. Berproduksi AMDK dalam berbagai ukuran kemasan, walau sementara ini ijinnya masih ikut Kopontren. Nanti jika peralatan pengolahannya sudah tersedia, maka makin maksimal mengolah air yang ada di sekitar pesantren ini,” imbuhnya.

Kyai Khozim tidak khawatir tersaingi dengan banyaknya merk dagang air minum dalam kemasan di pasaran. “Dari namanya, kami menggunakan nama Air Minum Wali Songo. Nama Wali Songo sudah sangat popular di manapun. Sebab itu kami berharap popularitas air minum ini juga seperti nama Wali Songo itu sendiri,” ujarnya.

“Dengan adanya OPOP Jatim ini, kami berharap bisa mewujudkan mimpi-mimpi, merealisasikan usaha tersebut,” tambahnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00