Alumni Santri Ini Sukses Usaha Kopi Khas Lereng Bromo

Kiprah alumni santri satu ini bisa menjadi inspirasi. Ialah Ida Irawati, alumni pesantren Man’baul Hikam Jombang, yang kini sukses mengembangkan bisnis dibidang kopi.

opopjatim
Selasa, 15 Des 2020
Alumni Santri Ini Sukses Usaha Kopi Khas Lereng Bromo
Alumni Santri Ini Sukses Usaha Kopi Khas Lereng Bromo

Kiprah alumni santri satu ini bisa menjadi inspirasi. Ialah Ida Irawati, alumni pesantren Man’baul Hikam Jombang, yang kini sukses mengembangkan bisnis dibidang kopi. Berawal melihat potensi di daerahnya di sekitar lereng Gunung Bromo, tak disangka kini usahanya sudah menasional.

Ida pandai dalam melihat peluang di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang memiliki segudang potensi alam. Selain dikenal dengan agrowisata petik apel dan aneka hortikultura, wilayah ini juga punya komoditas kopi unggulan.

Letak geografisnya yang berada di ketinggian 900 – 950 mdpl membuat varietas Robusta tumbuh subur di daerah tersebut. Karakter rasanya pun jadi lebih strong dan nikmat. Apalagi, kopi Robusta memang paling baik ditanam di atas ketinggian 300 mdpl. Ida Irawati mengaku sudah mendapat hak paten kopi tersebut, dengan ciri khas cita rasa yang memiliki keistimewaan notes sweet.

“Kalau karakteristik kopi lereng Bromo biasanya hanya caramelized dan spice, sedangkan kalau kopi Tutur ini ada sweet-nya juga,” ungkapnya.

Untuk proses roasting-nyamereka menggunakan roasting profile medium. Supaya cita rasa khasnya bisa lebih keluar. Tak hanya kopi Robusta saja, Ida juga menanam kopi Arabika di kebun kopi yang telah dikelolanya sejak tahun 2015. Agar cita rasanya lebih maksimal, kopi Tutur Arabika ini ia seduh menggunakan metode V60.

Selain Arabika dan Robusta, tersedia pula kopi blend yang terdiri dari perpaduan keduanya. Ada juga kopi Robusta yang diolah dengan fermented process dan varian Green CoffeeSemua kopi dari kecamatan Tutur tersebut dijual dalam bentuk bubuk dan beans. Untuk kopi bubuk, semua variannya dijual seharga Rp 20 ribu saja per 100 gram.

Meski dalam keadaan pandemi, Ida tetap produktif dalam usaha yang telah dilakoninya sejam lima tahun silam.

“Tetap setiap hari kami produksi, walau pandemi ini dampaknya sangat terasa sekali,” ujar perempuan yang juga mengembangkan wisata edukasi kopi di kedai miliknya.

Lewat One Pesantren One Produc (OPOP) Jatim, Ida merasa sangat terbantu dengan kehadiran program orisinil gagasan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa.

“Kami sangat terbantu sekali dengan adanya OPOP, salahsatunya saya diajak untuk program misi dagang di NTT sebagai perwakilan. Dari OPOP saya semakin bisa mengembangkan usaha saya ke masyarakat luas. Selain itu OPOP juga telah membantu saya dalam mengurus sertifikat halal,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00