Usaha Konveksi Kuatkan Ekonomi Pesantren Al Munawwariyyah

Menjadi santri tidak hanya belajar agama saja, tapi juga berwirausaha. Semangat itu diterapkan oleh pesantren Al Munawwariyyah Malang.

opopjatim
Rabu, 04 Nov 2020
Usaha Konveksi Kuatkan Ekonomi Pesantren Al Munawwariyyah
Usaha Konveksi Kuatkan Ekonomi Pesantren Al Munawwariyyah

Menjadi santri tidak hanya belajar agama saja, tapi juga berwirausaha. Semangat itu diterapkan oleh pesantren Al Munawwariyyah Malang. Lewat pendidikan SMK jurusan tata busana, Al Munawwariyyah fokus mengembangkan usaha sejak tiga tahun lalu.

Di tahun 2015, para santri diberikan pembekalan wirausaha dibidang konveksi. Meski produk masih dipasarkan dikalangan pesantren saja, namun usaha konveksi ini mampu membantu perekonomian pesantren dengan produk unggulan seragam sekolah.

Winnie Pratiwi, marketing bisnis center Al Munawwariyah, mengatakan jika pada prakteknya santri mengerjakan semua proses sendiri. Diantaranya mulai dari pattern making, cutting, sewing, finishing, hingga packaging.

Selain itu dijelaskan Winnie jika santri juga mengerjakan semacam pakaian seragam majlis keluarga kyai, tas, masker, pouch dan aksesoris lainnya. 

“Produk unggulan kami adalah seragam sekolah, namun kami juga membuat beberapa produk fashion yang lain. Untuk proses pengerjaan biasanya misalnya 10 seragam bisa selesai dalam dua minggu. Selain itu kami juga mengakomodir semua kebutuhan pakaian santri. Kalau ada santri ingin menjahit seragam baru bisa kami kerjakan, bahkan bila sarungnya sobek pun bisa dijahit di sini,” jelasnya.

Usaha Konveksi Kuatkan Ekonomi Pesantren Al Munawwariyyah

Diakui Winnie jika memang tidak semua santri yang diberdayakan. Karena santri pilihan ini adalah mereka yang terampil dalam menjahit dan membuat pola. Ia pun berharap jumlah santri yang terampil dibidang konveksi semakin bertambah.

“Kita harapkan semakin bertambah santri yang terampil.  Khususnya memang untuk yang kelas 10 itu biasanya mengerjakan pouch atau aksesoris, sedangkan yang kelas 11 dan 12 mereka mengerjakan seragam sekolah,” ujarnya.

Selain santri usaha konveksi ini juga menjangkau para alumni hingga masyarakat sekitar pesantren, yang nantinya hasil produksi SMK Al Munawwariyyah ini disalurkan di koperasi pesantren (kopontren). 

Menurut Winnie, ada beberapa alumni santri Ponpes Al Munawwariyyah yang sudah mampu berwirausaha sendiri melalui kehalian jahit-menjahit. Mereka membuka jasa jahit di rumahnya dan hasilnya pun mampu menyokong ekonomi mereka.

“Jadi, pesantren di sini terbukti tidak hanya menjadi tempat untuk menuntut ilmu keagamaan. Pesantren juga menjadi tempat untuk menggembleng para santri, untuk menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang tangguh dan kreatif,” tuturnya.

Dengan berwirausaha, santri dituntut untuk menjadi kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Kopontren juga menjadi salah satu solusi bagi permasalahan ketenagakerjaan di wilayah Bululawang, Malang. 

“Tidak meratanya lapangan kerja bagi angkatan kerja usia produktif dapat diatasi dengan cara salah satunya melalui program koperasi pesantren,” pungkasnya.

Winnie berharap Program One Pesantren One Produk (OPOP) Jatim terus mendampingi santri-santri di Ponpes Al Munawwariyyah untuk mengantarkan mereka menjadi wirausaha yang andal dan produktif.  

“Saya sangat berterimakasih dengan adanya OPOP karena kami didampingi mulai dari dibantu untuk perizinan merek, bagaimana membuat kemasan yang baik, hingga bagaimana cara memasarkan produk,” tuturnya.

Winnie pun sangat mengapresiasi adanya OPOP yang dimasukkan ke dalam program Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur. Dengan begitu menurutnya santri kin tidak hanya berkompeten dalam bidang religi saja, namun juga menjadi pribadi yang mandiri baik secara sosial maupun ekonomi.

Kedepan usaha konveksi lewat brand Qmuna ini, rencananya akan membuat produk fashion berupa pakaian ready to wear hinga menyasar pasar hijab.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00