Pelatihan Jurnalistik, Bangun Peradaban Santri

Era 4.0 yang identik dengan media sosial nampaknya bukan lagi rahasia di kalangan masyarakat. Hal ini ditandai dengan giat jurnalisme online maupun penyebaran berita melalui media sosial. Melihat realitas sosial tersebut, santri sebagai agen penerus bangsa dituntut untuk terbuka dengan tantangan zaman.

DP
Senin, 15 Feb 2021
Pelatihan Jurnalistik, Bangun Peradaban Santri
Pelatihan Jurnalistik Untuk Santri di Pesantren

Sebagai bentuk membangun pemahaman santri serta penambahan keilmuan dalam jurnalistik, Yayasan Pondok Pesantren Subulus Salam, Tanggul, Jember berkolaborasi dengan Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember untuk mengadakan Pelatihan Jurnalistik Dasar. Acara yang berlokasi di Yayasan Pondok Pesantren Subulus Salam Jember ini menggelar pelatihan jurnalistik dengan mengusung tema Membangun Peradaban Santri Untuk Kemajuan Bangsa.

Moh. Syaifuddin, Pimpinan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas sebagai narasumber memaparkan bahwa tema tersebut dipilih berdasarkan realitas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

"Kami memilih tema tersebut karena kami melihat santri adalah poros peradaban bangsa Indonesia ini. Jika kita menengok sejarah perjuangan kemerdekaan, santri dan ulama merupakan garda terdepan dalam perang melawan penjajah," jelasnya.

Dirinya menambahkan, bahwa santri di zaman ini harus bisa menjadi penggerak kemajuan dan pendobrak peradaban bangsa. Utamanya dalam hal jurnalistik, santri harus peduli literasi sekaligus menjadi penggiat media sebagai bentuk syiar NU.

"Maka dari itu, santri hari ini harus menjadi turbin peradaban demi kemajuan bangsa. Selain potensi keagamaan, santri harus melek media, dan melek literasi digital. Lebih-lebih saat ini kita dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0 yang menuntut santri lebih inovatif dan kolaboratif dalam segala hal. Khususnya menyebarkan Islam ahlussunah wal jama'ah an-nahdliyah," tambahnya.

Syaifuddin juga berharap diklat tersebut nantinya menjadi pegangan bagi santri dalam hal menulis dan bermedia sosial.

"Harapan dari diklat ini kiranya mampu menjadi bekal para santri dalam kepenulisan dan bermedia sosial. Tidak hanya itu, semoga santri akan menjadi katalisator masa depan melalui inovasi dan kolaborasi," pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00