OPOP Bangkitkan Semangat Pesantren Nurul Amanah Berwirausaha

Dengan jumlah seribu santri Pesantren Nurul Amanah Bangkalan, merupakan salah satu peserta OPOP yang aktif dalam program gagasan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Memiliki beragam usaha, hadirnya OPOP semakin membangkitkan gairah pesantren untuk berwirausaha, hingga tak berhenti untuk berekspansi meluaskan bisnis berkelanjutan.

DP
Selasa, 16 Feb 2021
OPOP Bangkitkan Semangat Pesantren Nurul Amanah Berwirausaha
M.Ghofirin bersama dengan Pengasuh dan Pengelola Usaha Pesantren Nurul Amanah di Rumah Jamur

BANGKALAN - One Pesantren One Product (OPOP) mendorong pesantren yang ada di Jawa Timur untuk bisa mandiri secara ekonomi. Program orisinil Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini pun salah satunya disambut gembira oleh Pesantren Nurul Amanah, Bangkalan.

Sejak berdirinya OPOP di tahun 2019, pesantren yang terletak di Desa Basanah ini sangat antusias untuk bergabung dalam kepesertaan OPOP. Hal tersebut disampaikan oleh M.Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim, Selasa (16/2/2021), dalam kesempatan acara Podcast bertajuk rahasia sukses santri berbisnis hidroponik dan budidaya lele.

“Dengan jumlah seribu santrinya Pesantren Nurul Amanah Bangkalan, merupakan salah satu peserta OPOP yang aktif dan alhamdulillah terinspirasi dari OPOP, sehingga begitu bersemangat dan punya tujuan yang jelas untuk mengembangkan usahanya,” ucap pria yang kerap disapa Gus Ghofirin tersebut.

Ghofirin juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pesantren yang berdiri di tahun 1994 tersebut, lantaran hasil dari beragam usaha mampu menopang biaya operasional pesantren hingga membantu santri dhuafa.

“Saya sangat bangga dengan Pesantren Nurul Amanah karena ini merupakan sebuah prestasi pesantren yang mampu mengolah sekian macam usahanya,” tegasnya.

Beragam usaha ditekuni oleh Pesantren dibawah asuhan, KH.M.Jazuli Nur, LC,. Diantaranya konveksi, mini market, budidaya jamur, ikan lele, hingga usaha bengkel motor dan las. Dijelaskan Kyai Jazuli, jika para santri wajib dibekali jiwa kewirausahaan sedini mungkin, mengingat di kala lulus dari pesantren tidak harus menjadi Kyai atau guru ngaji, namun bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, seperti menjadi wirausaha.

“Maka dari itu keterampilan ini harus kita berikan kepada para santri. Kami pun sangat terinspirasi oleh OPOP karena mampu memajukan perekonomian pesantren, tak hanya itu bahkan berdampak untuk masyarakat sekitar pesantren,” ujar Pengasuh Pesantren.

Hal senada juga diutarakan oleh Pengelola Usaha, Dzikrulloh, yang menjelaskan jika hadirnya OPOP Jatim usaha milik pesantren mengalami kemajuan pesat. Diantaranya mulai dari pengelolahan usaha, manajemen keuangan, hingga pemasaran.

“Dari dulu sebetulnya embrio ini sudah ada, seperti ada mesin dan beberapa kolam, tapi kita tidak tahu harus dikelola seperti apa. Adanya OPOP ini pun kita betul-betul tahu bagaimana cara berbisnis untuk kemandirian pesantren,” tegasnya.

Salah satu produk yang saat ini menjadi unggulan pesantren adalah kripik jamur yang diberi nama “Kripik Nura” lantaran telah mempunyai market di berbagai daerah hingga luar pulau.

“Kripik ini permintaanya sudah banyak, mulai dari Surabaya, Jakarta, Palembang hingga beberapa pulau lainnya, karena memang kami juga memanfaatkan pemasaran lewat market place, di OPOP Mart juga ada. Sedangkan untuk lele dan jamur tiram ini kita pasarkan di sekitar pasar baik di dekat pesantren, maupun area Bangkalan. Ini pun kami juga memanfaatkan jaringan alumni yang sungat membantu,” jelasnya.

Kedepan ponpes juga akan ekspansi bisnis baru, yakni air mineral dalam kemasan (AMDK) yang rencananya juga akan menjadi ikon usaha pesantren.

“Insyaallah kami akan membuat usaha baru yakni bisnis AMDK yang memang sangat potensial dan diharapkan bisa menjadi ikon pesantren,” harapnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00