Ajak Kopontren Aplikasikan Laporan Keuangan Syariah
Sebagai penunjang program OPOP, Dinas Koperasi & UKM Jatim memberikan pelatihan membuat laporan keuangan syariah, mengingat pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada lingkup kopontren.
JOMBANG - Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur bersama One Product One Pesantren (OPOP) menggelar workshop pelaporan keuangan bagi koperasi pondok pesantren (Kopontren), yang diikuti sebanyak 50 perwakilan pesantren se jatim, Selasa (16/2/21), di Hotel Horison, Jombang.
Sebagai penunjang program OPOP, pelatihan ini sendiri meliputi cara membuat dan menganalisa bagaimana laporan keuangan bagi koperasi syariah, mengingat pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada lingkup kopontren.
Dr. Ali Hamdan, dari Microfin Indonesia, yang juga sebagai salah satu pemateri memaparkan jika pihaknya berharap jika saat ini SDM kopontren mulai melek mengaplikasikan sistem laporan keuangan syariah dibandingkan konvensional.
“Kegiatan ini digelar sebagai upaya menjawab dari masa transisi konsep konvensional ke syariah, lantaran dalam peralihan ini kerap ditemui kendala, maka dari itu pelatihan ini sangatlah penting,” terangnya.
Ditambahkan Endah Tri, pemateri dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), jika kegiatan tersebut juga mampu mengoptimalkan peran koperasi syariah agar semakin termotivasi dalam menyusun laporan keuangan sederhana.
“Program semacam ini sangat penting dibuat karena kegiatan ini sebagai bentuk pendampingan OPOP kepada kopontren agar tidak lagi kesulitan dalam menyusun laporan keuangan,” jelasnya.
Manfaat lain dari pengaplikasian berbasis syariah tersebut, nantinya pesantren akan memiliki laporan keuangan yang sehat, sekaligus menghubungkan pesantren agar saling bersinergi dengan baik.
Acara yang diikuti puluhan peserta ini juga menghadirkan Rudy Bakhtiar, dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Jombang, yang memaparkan tentang program strategi Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal pemberdayaan kopontren.
