Alumni Santri Ini Sukses Budidaya Kopi Khas Lereng Gunung Bromo

Indonesia memiliki potensi komoditas kopi unggul. Salah satunya ada di lereng Gunung Bromo, Pasuruan. Ida irawati, alumni santri pesantren asal Jombang ini merupakan pengusaha kopi yang sukses membudidayakan kopi di daerah Kecamatan Tutur. Yang unik dari kopi disini adalah memiliki cita rasa kopi yang kuat, sekaligus notes sweet.

DP
Sabtu, 13 Mar 2021
Alumni Santri Ini Sukses Budidaya Kopi Khas Lereng Gunung Bromo
Ida Irawati dengan usaha kopi khas lereng Gunung Bromo

PASURUAN - Kopi sejak dulu menjadi minuman favorit di berbagai kalangan. Para penikmat kopi di Indonesia semakin hari juga makin meningkat, tak ayal membuat bisnis kopi saat ini sangat menjanjikan. Melihat peluang itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, juga mengajak khususnya pesantren yang ada di Jatim untuk memanfaatkan potensi kopi menjadi ladang usaha.

Harapan gubernur itu pun, salah satunya sudah digeluti oleh salah satu alumni santri yang telah menjalankan bisnis kopi sejak tahun 2015. Awalnya Ida Irawati memilih usaha tersebut lantaran melihat potensi komoditas kopi di lereng Gunung Bromo. Terletak di Kecamatan Tutur, diakui Ida jika daerahnya memiliki segudang potensi alam. Selain dikenal dengan agrowisata petik apel dan aneka hortikultura, wilayah ini juga punya komoditas kopi unggulan.

“Kebetulan disini memiliki potensi kopi, maka dari itu saya memanfaatkan peluang tersebut. Karena dulu para petani setelah panen langsung dijual, kalau gitu kan untungnya nggak ada. Maka dari itu saya berinovasi juga, yang awalnya hanya membuat racikan kopi lokal, sekarang saya memilih kopi untuk kelas premium,” terang alumni santri salah satu pesantren di Jombang.

Letak geografis yang berada di ketinggian 900 - 950 mdpl menurut Ida membuat varietas robusta tumbuh subur di daerah tersebut. Karakter rasanya pun jadi lebih strong dan nikmat. Apalagi, kopi robusta memang paling baik ditanam di atas ketinggian 300 mdpl. Menurut pemilik Tutur Coffee ini pun keistimewaan lain dari kopi ini sendiri adalah adanya notes sweet.

"Kalau karakteristik kopi lereng Bromo biasanya hanya caramelized dan spice, sedangkan kalau kopi Tutur ini ada sweet-nya juga," ungkapnya.

Tak hanya kopi robusta saja, Ida juga menanam kopi Arabika di kebun kopi yang telah dikelolanya sejak lima tahun silam. Agar cita rasanya lebih maksimal, kopi tutur arabika ini ia seduh menggunakan metode V60. Selain itu, tersedia pula kopi blend yang terdiri dari perpaduan keduanya. Ada juga kopi robusta yang diolah dengan fermented process dan varian green coffee. Ida pun menjualnya dalam bentuk bubuk dan beans. Semua variannya dijual seharga Rp 20 ribu per 100 gram.

Selain fokus bisnis, faktanya ibu tiga anak ini juga menciptakan wisata edukasi kopi lereng Gunung Bromo untuk para wisatawan.

“Disini saya juga mendirikan wisata edukasi kopi, agar orang kesini tidak hanya mencicipi kopi saja, tapi mereka juga kami edukasi khususnya agrowisata kopi yang dikelola oleh petani lokal Pasuruan,” jelasnya.

Hadirnya One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, menurutnya sangat bermanfaat untuk para UMKM di lingkup pesantren. Sebagai bagian dari sociopreneur, Ida mengaku OPOP sangat berdampak untuk usaha yang ia rintis bersama sang suami tersebut. Seperti kopi tuturnya semakin dikenal baik skala lokal maupun nasional.

“Berkat OPOP kopi saya makin dikenal. Saya pun pernah diajak oleh tim OPOP Jawa Timur menjadi perwakilan dalam acara misi dagang di NTT, sekaligus saya juga pernah diundang di acara Jatim Fair tahun lalu. Terimakasih untuk Ibu Gubernur Khofifah yang telah melahirkan OPOP, dimana membuat kita para alumni pesantren, para santri semakin maju melek ekonomi,” ucapnya.

Sementara itu ditemui di kediamannya, Ida berbagi tips untuk para santri yang akan memulai usaha. Menurutnya semua bisa menjadi pengusaha yang terpenting adalah istiqomah.

“Semua harus istiqomah. Bisnis itu kan pasti ada pasang surutnya, sama seperti air laut. Nah untuk mengawali menjadi wirausaha jika bingung mau usaha apa, lihat dulu potensi yang ada di daerah. Dari situ bisa dimanfaatkan. Selain bisa memajukan daerah, pastinya memberdayakan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (ebo)

 

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00