Bank Jatim Syariah Mudahkan Transaksi OPOP Mart, Target ada 1000 Produk Unggulan

Bank Jatim Syariah memudahkan proses transaksi OPOP Mart. Selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa ditargetkan ada 1000 produk unggulan pesantren di Jatim

DP
Kamis, 18 Mar 2021
Bank Jatim Syariah Mudahkan Transaksi OPOP Mart, Target ada 1000 Produk Unggulan
Bank Jatim Syariah fasilitasi layanan virtual account OPOP Mart (18/3/2021).

JEMBER - PT Bank Jatim Syariah memberikan layanan Virtual Account yang bisa dimanfaatkan konsumen maupun penyedia barang saat bertransaksi di marketplace OPOP Mart.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara PT Bank Jatim Syariah yang diwakili oleh Divisi Bisnis Syariah Bank Jatim, Arief Wicaksono didampingi Direktur Keuangan Bank Jatim sekaligus PGS Direktur Konsumen Ritel dan Usaha Syariah Bank Jatim, Ferdinan Timur Satyagraha serta PT Digital Solusi Enterpreneur yang diwakili oleh Abdul Hamid sekaligus didampingi Sekretaris OPOP Jatim, M.Ghofirin. Dalam hal itu juga turut menyaksikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, BenniSampirwanto.

Penandatangan kerjasama ini berlangsung dalam acara Kopilaborasi Sambang Pesantren bertemakan “Wirausaha Sosial Berbasis Pesantren” yang dihelat di Pondok Pesantren Ngashor, Gumukmas, Kabupaten Jember, Kamis (18/3/2021).

BenniSampirwanto dalam sambutannya mengatakan, Program One Pesantren One Product (OPOP) merupakan satu ikhtiar mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sekaligus membangkitkan perekonomian mandiri sesuai dengan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Program OPOP Jatim ini merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri preneur, pesantren preneur dan sosio preneur oleh alumni pondok pesantren dengan harapan pesantren berdaya maka masyarakat sejahtera.

Ditambahkan M.Ghofirin, jika program OPOP terbuka untuk semua pondok pesantren di Jawa Timur. Namun Pemprov Jatim mensyaratkan pesantren yang menerima program telah terdaftar di Kementerian Agama dengan memiliki Nomor Stratistik Pondok Pesantren (NSPP).

Dijelaskan pria yang akrab disapa Gus Ghofirin ini jika sekitar 6000 ponpes yang ada di Jatim, saat ini baru sekitar 4000 ponpes yang telah memiliki NSPP. Selama dua tahun berjalan, program OPOP telah melakukan pendampingan pada 200 ponpes dengan beragam jenis usaha mandiri yang dikembangkan.

“Kami menargetkan 1000 ponpes mendapatkan pendampingan dalam program ini selama lima tahun Ibu Gubernur menjabat. Tentunya angka ini masih kecil dibandingkan potensi pesantren yang ada dan akan terus dilanjutkan pada periode berikutnya,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Ngashor, Gumukmas, KH. Nur Musthofa Hasyim menambahkan program OPOP menjadi harapan banyak pesantren yang tengah berjuang dalam membangkitkan kemandirian ekonomi santrinya, jamaahnya maupun pengurus pesantren. Disekitaran wilayah Kencong, Kabupaten Jember saat ini ada sekitar 65 ponpes yang tengah berusaha memenuhi legalitasnya untuk mendapatkan NSPP dari Kementerian Agama.

Gus Mus pun menambahkan, saat ini pesantrennya tengah mengembangkan beragam usaha mandiri, diantaranya varian roti yang dikerjakan oleh 35 santriwati, sabun mandi, sabun cuci piring, hand sanitaizer hingga produk kosmetik yang menggunakan bahan-bahan herbal.

Produk-produk tersebut merupakan hasil inovasi santri dan pengurus pesantren yang berusaha menangkap peluang dengan melihat potensi pasar yang tersedia. (ebo)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00