Atasi Lahan Terbatas, Pesantren Yatim Himmatun Ayat Terapkan Hidroponik

Siapa sangka kegiatan bercocok tanam lewat hidroponik mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi Pesantren Yatim Himmatun Ayat Surabaya. Hadirnya OPOP Jatim, semakin menguatkan kegiatan tersebut sebagai fokus perekonomian pesantren.

DP
Sabtu, 20 Mar 2021
Atasi Lahan Terbatas, Pesantren Yatim Himmatun Ayat Terapkan Hidroponik
Hasil bercocok tanam hidroponik Pesantren Yatim Himmatun Ayat Surabaya

SURABAYA – Bercocok tanam menggunakan hidroponik menjadi solusi ketika ingin berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas. Misalnya bagi masyarakat perkotaan yang hanya memiliki lahan terbatas. Salah satunya adalah Pesantren Yatim Himmatun Ayat Surabaya.

Awalnya kegiatan ini sendiri terbesit saat kondisi pandemi covid-19. Budi Hartoyo Ketua Pesantren Yatim Himmatun Ayat mengatakan, berawal dari kegiatan berjemur untuk meningkatkan imun di saat pandemi ini, yang kemudian muncul ide untuk mengembangkan hidroponik dan memanfaatkan lahan di tempatnya. Nyatanya kegiatan ini pun mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk perekonomian pesantren.

“Pandemi ini kita mulai fokus ke bidang pertanian termasuk hidroponik itu. Di kota ini untuk cari lahan luas itu sulit, dan kita ada lahan seadanya. Dan corona ini membuat kita harus sering berjemur. Nah, berjemur kita supaya manfaat gimana. Kita berkegiatan hidroponik itu sambil berjemur dan alhamdulillah dapat apresiasi dari Kemenag,” ujarnya kala itu di sela acara Kopilaborasi Sambang Pesantren di Mojokerto.

Ia menjelaskan saat ini sudah banyak tanaman hidroponik di lahannya, yang ia kembangkan bersama para santri. Seperti bayam brazil, sayur kangkung, dan sayur sawi, yang dipanen setiap 25 hari sekali. Untuk Per kilonya bisa mencapai Rp 20.000. Selain itu, usaha lainnya yang sudah berjalan adalah menjual lele.

“Alhamdulillah permintaan cukup banyak untuk ikan lele. Dulu yang jualan hanya 1 tempat, sekarang kita bisa 3 pasar. Setiap habis subuh para santri berangkat ke pasar, sangat mandiri para santri ini,” terangnya.

Pihaknya juga memaparkan jika selain belajar, kegiatan para santri juga diisi dengan berwirausaha. Tentu bukan tanpa alasan. Budi berharap, kelak santri yang dididiknya itu bisa menjadi sosok yang mandiri.

“Lahir dari gerakan sosial, Pesantren Yatim Himmatun Ayat (Himpunan Muslim Penyantun Anak Yatim Anak Terlantar) menjadikan pesantren ini mempunyai latar belakang para santri yang cukup menarik, dan menjadi tantangan tersendiri untuk melatih santri mandiri lewat wirausaha. Alhamdulillah hasil cocok tanam hidroponik para santri ini sudah punya pasar tersendiri, khususnya banyak permintaan dari café,” pungkasnya.

Hadirnya One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Budi Hartoyo merasa bersyukur adanya program prioritas Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya OPOP sangat membantu pesantren yang ada di Jatim untuk melek ekonomi dan berdikari. (ebo)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00