Terus Berinovasi, OPOP dan Bank Jatim Syariah Buat Aplikasi Kartu Santri

OPOP bersama Bank Jatim Syariah akan memberi terobosan baru yakni aplikasi Kartu Santri. Selain membantu Kopontren, kartu ini juga langsung berdampak pada santri, lantaran aplikasi ini juga diupayakan pada konsep uang elektronik atau e-money. Misalnya bisa untuk pembayaran SPP santri.

DP
Senin, 05 Apr 2021
Terus Berinovasi, OPOP dan Bank Jatim Syariah Buat Aplikasi Kartu Santri
M.Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim, dalam sosialisasi OPOP di Kampus UNUSA, Senin (5/4/2021).

SURABAYA – Akan ada yang baru dalam program One Pesantren One Product (OPOP). Bank Jatim Syariah terus mendukung program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), salah satunya dengan menciptakan aplikasi Kartu Santri.

Hal itu disampaikan dalam acara sosialisasi OPOP di Kampus UNUSA, Senin (5/4/2021). Sekretaris OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin mengatakan melalui kerjasama dengan Bank Jatim Syariah, maka konsep digitalisasi bisnis ini dapat segera terwujud.

"Sejauh ini pesantren OPOP kebanyakan sudah memiliki koperasi pondok pesantren (Kopontren) sebagai entitas bisnisnya. Namun masih banyak pula yang sistemnya masih manual. Maka tahun ini akan dikembangkan konsep digital melalui aplikasi Kartu Santri agar bisa menjalankan usaha dan administrasinya dengan lebih baik," ucapnya.

Gus Ghofirin sapaan akrabnya menambahkan, jika aplikasi ini akan dikerjakan di OPOP Training Center UNUSA dengan kerjasama Bank Jatim Syariah. Ia berharap melalui terciptanya aplikasi tersebut, maka pengelolaan bisnis di pesantren akan menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.

Lanjut ditambahkan pihaknya, lewat aplikasi Kartu Santri, maka Kopontren hanya cukup menjalankan transaksi di jasa simpan pinjam atau pertokoannya. Pasalnya, dalam waktu yang sangat singkat, transaksi yang terkirim sudah menjadi laporan keuangan.

“Ini untuk memudahkan Kopontren membuat laporan pertanggungjawaban, karena sehat tidaknya koperasi ini dilihat dari hasil pelaporan," jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur OPOP Training Center UNUSA ini mengatakan, untuk aplikasi juga diupayakan pada konsep uang elektronik atau e-money untuk proses pembayaran.

"Dengan Kartu Santri, tidak perlu lagi bawa uang tunai untuk bayar SPP, makan, atau bayar laundry. Semua bisa dibayar tinggal gesek saja," harapnya.

Diketahui acara sosialisasi OPOP selama empat hari ini diikuti oleh 200 peserta baru dari berbagai daerah, diantaranya mulai dari Magetan, Ponorogo, Lamongan, Sumenep, Kediri, Banyuwani, Tuban, Pamekasan.(ebo)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00