Pesantren Harus Jadi Pemain Halal Culture

Pesantren harus menjadi pemain dalam industri halal, hal itu yang disampaikan oleh Prof Dr Mas’ud Said PhD, Direktur Pasca Sarjana Unisma. Khususnya hadirnya OPOP akan membantu mewujudkan cita-cita Jatim bisa menjadi eksportir halal food dunia.

DP
Selasa, 13 Apr 2021
Pesantren Harus Jadi Pemain Halal Culture
Prdouk unggulan pesantren yang dipamerkan di salah satu kegiatan OPOP Jatim.

SURABAYA – Sebuah harapan baru untuk pesantren di Jawa Timur agar menjadi garda terdepan dalam industri halal yang saat ini digaungkan oleh pemerintah. Hal itu disampaikan Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr Mas’ud Said PhD, yang mendorong pesantren agar menjadi pemain produk halal dunia atau yang sekarang populer dengan istilah halal culture.

“Karena menurut penelitian, Jepang, Brazil, Korea itu lebih suka dengan industri makanan halal mengingat lebih bersih, lebih sehat. Dan biidznillah (atas izin Allah) produk-produk halal itu sekarang menjadi tren dunia, halal culture namanya,” katanya di Hotel Pesonna, Surabaya, dalam acara Silaturahim dan Sarasehan Kemandirian Pesantren dan Penguatan Ekonomi Barisan Gus dan Santri (Baguss) Sabtu lalu (10/4/2021).

“Jadi kita menuju ke halal culture. Pesantren melalui Baguss itu dikuatkan untuk mendukung, memproduksi, dan menjadi pemain di dalam halal culture dan halal industry,” tandasnya.

Ditegaskan pria yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Mensos bidang Program Kerja dan SDM pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo ini juga memaparkan, jika kata halal sangat identik dengan pesantren.

“Halal ya pesantren, mengingat fiqih muatannya soal halal dan haram. Begitu pula bicara khoir, mubah, makruh, ya pesantren. Jadi industri halal harus dimulai dari hidup halal, rezeki halal, kemudian bekerja halal, bersosialisasi harus halal semua. Di situlah nanti Indonesia menjadi baldatun thoyibatun warobbun ghofur,” ucapnya.

Menurutnya pesantren juga memiliki sejarah panjang. Baik sejarah keilmuan, kebudayaan maupun jaringannya. Di sisi lain hadirnya program prioritas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakni One Pesantren One Product (OPOP) yang akan memperkuat industri halal di Jatim. (ebo)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00