Gubernur Khofifah dan ACT Luncurkan Gerakan “Bersama Angkat Indonesia”

Gubernur Khofifah dan ACT luncurkan gerakan "Bersama Angkat Indonesia". Hal ini untuk membangkitkan geliat ekonomi di Jatim, sekaligus kegiatan ini juga untuk menolong masyarakat di jalur Gaza, Palestina.

DP
Jumat, 04 Jun 2021
Gubernur Khofifah dan ACT Luncurkan Gerakan “Bersama Angkat Indonesia”
Gubernur Khofifah dalam acara peluncuran gerakan "Bersama Angkat Indonesia" Kamis (3/6/2021).

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan Gerakan Bersama Angkat Indonesia, sebagai langkah membangkitkan geliat ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Peluncuran itu ditandai dengan membagikan gerobak kepada pelaku UMKM Jatim yang dihelat di Taman Asmaul Husna, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Kamis (3/6/2021).

Aksi Gerakan Bersama Angkat Indonesia ini mempunyai dua program besar berskala Nasional dan Internasional. Diantaranya program di dalam negeri, ACT memberikan 1000 rombong bagi UMKM Jatim dari total 10 ribu rombong yang akan dibagikan di 10 Provinsi. Selain itu juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak korban KRI Nanggala 402, dan para guru TPQ agar bisa mengupgrade kemampuan mengajarnya.

“Kita mulai yang perdana dari Jawa Timur. Alhamdulillah hari ini bisa kita saksikan bersama,” ucap Ibnu Khajar, Presiden ACT.

Lanjut Ibnu Khajar menjelaskan untuk program berskala internasional, ACT sedang menjalankan program pemulihan Palestina di bidang sosial ekonomi dengan dana yang telah terkumpul sekitar Rp 5 Miliar.

“Kami telah bekerjasama dengan banyak elemen di Jawa Timur dan hari ini kami laporkan kepada Gubernur Jawa Timur lebih dari Rp 5 miliar bantuan masyarakat Jawa Timur diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program Recovery di Gaza Palestina,” terang Ibnu.

Gubernur Khofifah menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh ACT. Menurutnya sinergitas antara Goverment dengan non Goverment menjadi sangat penting untuk mendongkrak perekonomian.

“Jawa Timur ini support usaha mikro kecil menengah untuk PDRB itu 60,25 persen, betapa tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRB di Jawa Timur,” terang Khofifah.

Mantan menteri sosial tersebut juga mengapresiasi terkait sinergitas antara ACT dan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) terkait ketahanan pangan di Jawa Timur.

“Untuk menanam padi dengan produktivitas sangat tinggi, satu hektar rata-rata 14 bahkan 16 ton. Nah ini telah dilakukan, dan mungkin ini sudah panen yang ke enam kali. Dan ini juga telah didistribusikan ke pesantren-pesantren,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00