Wajib Coba, Enaknya Bebek Kaleng Pesantren Nur Yasin Bangkalan

Pondok Pesantren Nur Yasin Bangkalan punya cara agar sajian masakan bebek bisa dinikmati kapan saja,yakni dengan menciptakan bebek kaleng.

DP
Sabtu, 19 Jun 2021
Wajib Coba, Enaknya Bebek Kaleng Pesantren Nur Yasin Bangkalan
Bebek kaleng "Bebek Awet Madura" produk unggulan Pondok Pesantren Nur Yasin Bangkalan

BANGKALAN – Masyarakat Indonesia tentu gemar makan masakan bebek, tak terkecuali Sobat OPOP, bukan. Menu ini banyak ditemui di pangkalan jalan maupun di resto. Nah karena banyaknya penggemar masakan jenis ungags ini, membuat Pondok Pesantren Nur Yasin Bangkalan, melakukan inovasi baru dengan menciptakan bebek kaleng, wah apa ya ?

Gus Muhammad Karimullah, Koordinator Pengembangan Usaha, memaparkan bahwa pesantren memang memiliki ciri khas dari segi kemandirian baik secara finansial maupun usaha. Kemandirian tersebut adala upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren, salah satunya dengan mengembangkan usaha bebek kaleng.

“Ciri khas pesantren kami adalah mandiri dari segi finansial dan usahanya. Sehingga kami mampu menyejahterakan pesantren, ustadz, guru, dan masyarakat secara luas,” katanya.

Bebek kaleng ini dikenal dengan sebutan Bebek Awet Madura. Unit usaha ini merupakan produk unggulan pesantren yang telah diluncurkan pada 2 Maret 2020. Meski dikemas secara modern dengan kaleng, namun sajian bebek ini tetap khas dengan bumbu tradisional, yang bisa bertahan satu tahun tanpa bahan pengawet.

“Untuk menjadikan produk kami unggul dan berdaya saing tinggi, kami melakukan pemasaran baik secara online maupun offline. Dan tak lupa kami juga memanfaatkan jaringan alumni,” ujar Gus Karim, sapaan akrab Muhammad Karimullah.

Produksi masakan tradisional tersebut berada di bawah naungan Lembaga Pusat Pengembangan Teknologi Pangan Awet Muda Madura Food. Selain olahan bebek, PT Nur Yasin berencana akan memproduksi olahan pangan yang lain yakni kuah adun awet madura, srapa awet madura, ladeh awet madura, dan burung dara awet madura.

Dengan hadirnya One Pesantren One Product (OPOP) Gus Karim berharap, program ini dapat meningkatkan pemberdayaan pesantren khususnya di sektor ekonomi.

“Harapannya, OPOP bisa menjadi tempat bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperbaiki segala kekurangan. Karena pada umumnya UMKM memiliki berbagai batasan di segi keuangan,” harapnya.

Diketahui pesantren yang terletak di Kecamatan Modung ini merupakan salah satu pesantren produktif yang memiliki Pusat Pengembangan Teknologi Pangan dan Non Pangan. Adanya pusat pengembangan tersebut tidak lepas dari campur tangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunungkidul. Lembaga ini memberikan pendampingan dalam pengembangan makanan tradisional yang mampu bersaing dengan makanan modern.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00