OPOP Ajak Pesantren di Jatim Tingkatkan Keterampilan Digital

Diskominfo dan OPOP Jatim memberi pelatihan untuk mengasah keterampilan digital para pelaku usaha di pesantren. Mengingat penerapan digital marketing wajib bagi UMKM saat ini.

DP
Jumat, 25 Jun 2021
OPOP Ajak Pesantren di Jatim Tingkatkan Keterampilan Digital
Peserta OPOP mengikuti pelatihan fotografi agar menghasilkan foto produk yang menarik.

MALANG – Promosi merupakan salah satu faktor penentu meningkatnya penjualan usaha, baik skala kecil maupun besar. Berkembangnya teknologi saat ini, tak ayal pemasaran berbasis online atau lebih dikenal dengan sebutan digital marketing sangat penting untuk diterapkan pelaku usaha. Melihat kebutuhan itu, Dinas Kominfo Jawa Timur bersama One Pesantren One Product (OPOP) menghelat workshop promosi digital, yang dihelat di Pondok Pesantren An Nur 2, Bululawang, Kab.Malang, Kamis (24/6/2021).

Benny Sampirwanto, Kepala Diskominfo Jatim mengatakan jika pelatihan ini senafas dengan Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Jatim Berdaya. Sebagai program prioritas Pemprov Jatim, OPOP, maka menjadi kewajiban untuk menguatkan SDM di dalamnya agar semakin melek digital.

“Sesuai dengan program Jatim berdaya, yaitu menjadikan UMKM sebagai basis ekonomi kerakyatan salah satunya adalah One Pesantren One Product (OPOP),” ucapnya.

Benny yakin jika pesantren di Jawa Timur mampu menjadi pusat perekonomian masyarakat. Maka dari itu dengan kegiatan semacam ini mampu mendorong pelaku usaha berbasis pesantren yang dimotori oleh OPOP, agar bisa memperluas pangsa pasar dengan cara digital.

“Mereka punya kemampuan besar (pesantren). Hari ini mereka kita beri pelatihan digital, mulai dari managemen produk ,promosi. Ini semua untuk memromosikan produk-produk mereka secara digital,”jelas Benny.

Muhammad Ghofirin Sekretaris OPOP Jatim, optimis pelatihan semacam ini tentu akan memotivasi pesantren untuk meningkatkan skill penjualan mereka. Lewat kegiatan bertajuk “Pembuatan Konten Promosi Produk OPOP Secara Digital” yang diikuti pesantren se Bakorwil Malang ini, diharapkan pesantren akan memiliki keterampilan untuk memanfaatkan media digital dalam mempromosikan produknya.

“Pemasaran ini salah satunya ada dibagian lima aspek OPOP Jatim. Maka dari itu dengan bimbingan teknis ini, kita ingin produk yang dihasilkan pesantren bisa terpublikasi dengan tepat, sehingga masyarakat mendapatkan produk itu dengan baik. Produk pesantren bisa dipromosikan melalui media sosial maupun marketplace,” terang Gus Ghofirin, sapaan akrabnya.

Pihaknya juga menjelaskan jika OPOP sudah mempunyai wadah digital untuk pelaku usaha pesantren mempromosikan produk-produk mereka. Melalui OPOP Mart yang telah diluncurkan 18 Desember 2021 oleh Gubernur Khofifah, maka pesantren bisa berwirausaha tidak hanya dengan cara konvensional namun juga secara digital.

“Hari ini ada 100 lebih pesantren yang hadir. Mereka diajari cara bagaimana memotret produk yang menarik, bagaimana cara mengupload produk , bagaimana membuka toko online” jelas pria yang juga menjadi dosen di Kampus UNUSA tersebut.

Selain lewat OPOP Mart, Gus Ghofirin berharap agar peserta OPOP ini juga memiliki toko online yang lain, agar meningkatkan jangkauan pemasaran yang tepat sasaran.

“Harapannya juga tiap pesantren punya toko online , minimal ada di OPOP Mart. Produk mereka terkatalogkan baik katalog manual maupun elektronik. Dengan demikian goalsnya ini produk pesantren bisa diterima oleh masyarakat luas,” pungkasnya.

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren An Nur 2 Malang, Fathul Bari Badruddin ini berharap adanya OPOP mampu melahirkan santri untuk menjadi pengusaha muda

“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan semakin banyak muncul para start up. OPOP ini mendidik santri memiliki jiwa kewirausahaan. Yang nantinya diharapkan santri bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri,” tuturnya.

Kyai Fathul Bari yang juga Ketua Pusat Koperasi Pondok Pesantren Indonesia (Puskopi) Malang Raya berharap, OPOP dan koperasi pesantren (kopontren) akan mampu mendongkrak ekonomi pesantren.

“Sinergi OPOP dengan kopontren ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa, harapannya agar pesantren semakin mandiri,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00