Suweg Lapis Genggong, Oleh-Oleh Baru Khas Probolinggo

Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo mampu manfaatkan potensi daerah, yakni dengan menginovasikan brownis dari umbi suweg.

DP
Rabu, 04 Agst 2021
Suweg Lapis Genggong, Oleh-Oleh Baru Khas Probolinggo
Inovasi brownis karya Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo yang terbuat dari umbi suweg

Ada kuliner baru yang wajib wisatawan coba, jika berkunjung ke Kabupaten Probolinggo. Kuliner satu ini, sangat cocok bila dijadikan buah tangan. Tidak susah untuk mencarinya, karena Suweg Lapis Genggong mudah ditemukan di beberapa pusat oleh-oleh.

Suweg Lapis Genggong merupakan produk karya Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. Kuliner ini merupakan kue brownis yang telah dimodifikasi. Menariknya bukan dari tepung biasa, melainkan berbahan utama umbi suweg.

M. Alan Nuril Anwar, Pengelola Unit Bisnis memaparkan jika pesantren dibawah kepemimpinan KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah atau yang akrab disapa Kiai Mutawakkil ini, menilai jika masyarakat masih banyak yang mengabaikan tanaman jenis tersebut

Menurut Ustadz Alan, umbi tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya ialah mampu meminimalisir diabetes.

“Suweg memiliki karbohidrat tinggi dan mampu meminimalisir gula darah,” ucapnya.

Diungkapkan dirinya, jika di Probolinggo sendiri potensi umbi suweg melimpah. Maka dari itu pesantren mulai mengkaji sejak tahun 2018, dan baru terwujud menjadi kue brownis di tahun 2019.

“Produksi Suweg Lapis Genggong ini bermula dari riset dan inovasi. Kami juga melibatkan santri dalam proses riset tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya di wilayah Probolinggo dikenal porang dan suweg. Maka dari itu, produk ini menjadi terobosan baru, jika umbi suweg bisa dijadikan kudapan yang lezat dan bergizi.

“Kami memproduksi sendiri tepung atau bahan dasar brownies tersebut dari suweg. Selain itu kita juga menjadikan umbi suweg ini menjadi beras,” imbuhnya.

Dikatakan Ustadz Alan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada semua sektor khususnya ekonomi, tak membuat pesantren untuk berdiam diri dan terus berinovasi. Contohnya dengan menciptakan berbagai varian rasa untuk menarik minat calon pelanggan.

“Kami terus berinovasi untuk membuat beberapa rasa. Selain original, ada suweg lapis coco cheese, coco meses, coco pandan, pandan coco crunch. Paling laris itu rasa coco pandan,” ucapnya.

Hingga saat ini, dikatakan Ustadz Alan jika dalam waktu kurang lebih dua tahun, sejak 2019, telah mencapai penjualan sebanyak ribuan kotak suweg lapis.

“Selama masa pandemi ini kita menyesuaikan dengan kebutuhan. Fokusnya memang dipasarkan di wilayah pesantren. Kalau dihitung dalam jangka waktu dua tahun ini mencapai 2925 kotak,” jelasnya.

Pihaknya berharap agar umbi suweg bisa menjadi potensi daerah. Ia pun telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab.Probolinggo agar pemanfaat umbi suweg ini bisa dimaksimalkan.

“Harapannya suweg ini bisa menjadi pemanfaatan sumber daya alam, Indonesia itu kaya. Maka dari itu lewat umbi suweg ini salah satunya bisa menjadi perhatian masyarakat, perhatian oleh pemerintah untuk dikaji dan dikembangkan,” harapnya.

Disisi lain, Pesantren Zainul Hasan Genggong pun gencar dalam melakukan promosi produk unggulan tersebut. Tidak hanya melakukan pemasaran secara offline saja, namun juga aktif di media sosial dan marketplace.

Menjadi peserta OPOP Jatim, Ustadz Alan menilai banyak sekali manfaat menjadi bagian dari program prioritas Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

“Lewat OPOP kami difasilitasi memiliki hak paten merk serta bersertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu OPOP juga membantu pesantren kami dalam aspek penguatan kelembagaan usaha, yakni kopontren,” tuturnya.

Ditambahkan Ustadz Alan, jika tak hanya Suweg Lapis Genggong saja, namun pesantren juga memiliki beberapa unit usaha. Diantaranya air mineral, beras analog, kripik daun kelor, drink vital, kripik pisang.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00