Nikmatnya Kopi Rempah Bahrul Maghfiroh, Saat Pandemi Kian Dicari

SURABAYA – Tren minum kopi tentu memberi dampak positif bagi pelaku bisnis di Indonesia. Banyaknya penikmat kopi mampu memberikan peluang usaha yang menggiurkan. Apalagi yang mampu menangkap potensi di masa kondisi pandemi Covid-19 saat ini, seperti menyuguhkan kopi rempah yang khas.

Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang yang memiliki nama usaha Sultan Coffee. Bisnis yang berdiri sejak tahun 2018 ini mampu menghadirkan sensasi paduan kopi dan rempah yang pas.

Muhammad Ubay Cik Ditiro, alumni pesantren yang dipercaya menjabat sebagai pengelola Sultan Coffee ini mengatakan, jika ada keunggulan tersendiri dari kopi rempah miliknya.

“Kopi rempah disini memiliki perbedaan pada umumnya. Jika biasanya ada yang menyuguhkan kopi rempah namun rempah-rempahnya cenderung lebih kuat, akhirnya malah dikira jamu,” terangnya via telepon, Rabu (4/8/2021).

“Namun kami lebih menyeimbangkan antara kopi dan rempah, jadi tetap tidak meninggalkan unsur si kopi agar tidak seperti minum jamu,” imbuhnya.

Ditambahkan Gus Ubay panggilan akrabnya, jika produk kopi rempah Sultan Coffee memiliki rasa unik dan lengkap karena menggunakan bahan dari jahe, kapulaga, kayu manis, cengkeh, dll. Cita rasa yang dihadirkan pun memberikan manfaat bagi kesehatan.

“Kopi rempah ini bisa menambah imunitas, stamina tubuh, dan yang menarik adalah aman untuk lambung,” tuturnya.

Diungkapkan pihaknya di masa pandemi saat ini, produknya semakin banyak diminati karena saat ini kopi rempah memiliki peminat tersendiri yang disukai oleh semua kalangan.

“Untuk kopi rempah ini kami luncurkan saat pertama Covid-19 ini mewabah di Indonesia, sekitar Bulan Maret 2020. Tak disangka semakin banyak yang minat, bahkan kami sudah punya reseller tetap di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan,” ungkapnya.

Diakui pihaknya memang memiliki prinsip pemasaran adalah paling utama dalam segi bisnis.

“Bagi kami di Pesantren Bahrul Maghfiroh yang utama adalah pemasaran, produk, kemudian teamwork,” jelas pria yang juga sebagai pengajar ilmu kewarganegaraan.

Untuk memperluas pangsa pasar, dirinya bersama tim fokus mempromosikan produk secara online dan offline. Menurutnya agar bisnis semakin menggurita ialah dengan menerapkan strategi reseller yang kian menggeliat.

“Kami ingin menciptakan reseller sebanyak mungkin karena ini bisa mengangkat profit berkali-kali lipat. Pesantren juga memiliki mentor bisnis digital agar semua unit usaha di Bahrul Maghfiroh bisa terangkat,” terangnya.

Selain kopi rempah yang kian dicari, Sultan Coffee juga menawarkan berbagai varian kopi lainnya, bahkan menyediakan kopi asal Aceh hingga Flores. Produk ditawarkan mulai dari kemasan 100 gram hingga 1 Kg.

“Tapi yang kami utamakan tetap mengangkat potensi daerah. Untuk robusta kami dari Dampit, Malang, sedangkan jenis arabika kami dari Arjuno,” ucapnya.

Tak hanya fokus pada produk, bisnis kopi pesantren ini juga memiliki layanan lain yang ditawarkan untuk khalayak. Mulai dari jasa roasting, pelatihan kopi, hingga wisata kopi.

“Terbaru ada wisata kopi, masyarakat kami ajak trip ke lereng Gunung Arjuno. Mulai dari belajar varietas kopi, juga meroasting,” jelasnya.

Selama PPKM, dijelaskan Gus Ubay jika tetap menghelat pelatihan kopi yang dilakukan secara online.

“Alhamdulillah bisnis pelatihan kopi ini tetap kami selenggarakan. Banyak kami lakukan juga secara online,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Owner dari Sultan Coffee ini juga menjelaskan jika pentingnya analisis SWOT agar bisnis bisa berjalan lancar.

“Moto kami itu ‘think feel act’ artinya kalau mau menjalankan bisnis itu harus dipikir matang-matang dahulu sesuai analisis SWOT, kemudian baru kita action,” tegasnya.

Terbaru, Unit bisnis Pesantren Bahrul Maghfiroh ini juga membuat usaha kopi kekinian yang sudah diluncurkan di sekitar Malang Raya dengan konsep waralaba.