Pesantren Rahmatan lil Alamin, Cetak Santri Kreatif Jiwa Wirausaha

Pesantren Rahmatan lil Alamin Nganjuk mendorong santrinya untuk memiliki jiwa wirausaha. Hal ini pun berhasil dibangun oleh Pengasuh Pesantren, Gus Ridlwan. Tak ayal bahkan ada santri yang ketika lulus, sudah mengantongi penghasilan puluhan juta dari wirausaha tersebut.

DP
Jumat, 10 Sep 2021
Pesantren Rahmatan lil Alamin, Cetak Santri Kreatif Jiwa Wirausaha
Salah satu karya santri Pesantren Rahmatan lil Alamin yang banjir orderan.

NGANJUK - Padatnya kegiatan di pondok pesantren, nyatanya tak menyurutkan santri di Pesantren Rahmatan lil ‘Alamin untuk melakukan hal baru yakni berwirausaha. Melihat tingginya semangat santri, pesantren pun semakin mendorong usaha anak didik mereka.

Ridlwan Baidlowi, Pengasuh Pesantren yang terletak di Desa Bukur, Kecamatan Patianrowo ini mengatakan, jika pihaknya terus menggenjot karya santri lewat beberapa soft skill.

Hingga saat ini, Gus Ridlwan, sapaan akrabnya , menerangkan jika cukup banyak usaha santri yang dikembangkan di pesantren. Mulai ari desain grafis, multimedia, dan administrasi perkantoran. Kemudian ada juga agrobisnis holtikultura, serta teknis pengelasan dan galvalume meuble.

“Kami ini mempunyai moto Karya Santri untuk Negeri, maka dari itu kami benar-benar memberi yang terbaik,” ujarnya.

Bahkan dijelaskan pihaknya, jika salah satu produk pesantrennya telah merambahkan ke pasar mancanegara, seperti dikirim ke India.

“Sudah sempat kesini mengecek langsung dan memesan sampai 2 truk. Ini untuk karya meublenya,” ucapnya.

Merintis usaha sejak tahun 2016, pesantren asuhan Gus Ridlwan ini membuahkan hasil yang menggembirakan. Hasil produk santri mampu membuat pesantren lebih mandiri.

Sehingga penghasilan penjualan produk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) telah mampu menopang keberlangsungan pembangunan pondok pesantren hingga kini.

“Alhamdulillah sampai sekarang pesantren mampu membiayai 600 santri gratis. Karena motivasi kami adalah bergerak, dibalik bergerak ada berkah. Santri harus mandiri, hidup-hidupilah pondok, jangan hidup dari pondok,” tutur pengasuh ponpes alumnus PP Rejoso Peterongan Jombang tersebut.

Dijelaskan Gus Ridlwan, jika salah satu cara memperkenalkan dunia wirausaha pada santri adalah dengan menampilkan kisah sukses para pengusaha.

“Hampir setiap dua kali sepekan, para santri diajak untuk melihat video kreatif yang ada di sosial media , contohnya youtube. Hal ini agar jiwa mereka semakin totalitas dalam wirausaha,” ungkapnya.

Gus Ridlwan pun mengaku jika beberapa santri saat lulus, bahkan telah mengantongi penghasilan sendiri, buah dari berwirausaha di pesantren.

“Santri bahkan bisa mengantongi sampai puluhan juta, itu karena memang mereka fokus dalam berwirausaha,” ungkapnya.

Dari soft skill yang dikembangkan di pesantren, menurut Gus Ridlwan kurang lebih ada sampai 400 produk buatan mereka.

“Jika ada yang berkunjung disini, maka pemandangan ini sangat kental. Ada yang berkreasi membuat bambu-bambu Jawa yang diolah menjadi tempat tisu, lampion, atau hasil kreasi lainnya. Ada juga yang membuat rak buku, lampion gantung, dsb,” ujarnya.

“Maka dari itu santri yang mendapat penghasilan, telah dicatat secara rapi dan administrasi. Sehingga rata-rata mereka tidak menggantungkan pada orang tuanya,” ungkap Gus Ridlwan

Meski begitu dikatakan pengasuh ponpes yang juga lulusan magister perguruan tinggi di Yogyakarta tersebut, jika santri tetap mengacu pada jadwal kegiatan pondok.

“Sehingga tidak menganggu kegiatan di pesantren. Sementara berbagai bisnis ini dipahamkan sebagai upaya untuk membangun peradaban pondok. Hal ini membuat santri semakin bersemangat untuk bekerja dengan semangat dakwah,” tutupnya.

Berbagai produk unggulan pesantren, bisa langsung dipesan. Sila hubungi Gus Ridlwan (0856-0750-5337).

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00