Ketika Santri Sekolah Meracik Kopi

Brewer Barista Class in Pesantrenpreneur, ketika santri sekolah meracik kopi. Nantinya kelas ini ditujukan agar tercipta konsep communal branding kopi berbasis pesantren.

DP
Senin, 13 Sep 2021
Ketika Santri Sekolah Meracik Kopi
Brewer Barista Class in Pesantrenpreneur, ketika santri sekolah meracik kopi

SIDOARJO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berupaya mendorong penumbuhan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren. Melalui program prioritas, One Pesantren One Product, salah satunya OPOP menghelat pelatihan bertemakan Brewer & Barista for pesantrenpreneur selama lima hari.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 8-12 September 2021 tersebut juga merupakan kolaborasi dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) serta Kepala Wilayah Bank Indonesia (KPW-BI). Sedangkan para peserta adalah perwakilan dari 20 pondok pesantren di Jatim.

Pada kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kapasitas kader pesantren untuk ekosistem hulu hilir komoditi kopi dalam penguatan pengembangan ekonomi syariah.

Ketua Hebitren Jawa Timur, Faiz AHZ, mengatakan sekolah meracik kopi ini bertujuan untuk membekali para santri dengan ketrampilan kerja agar lebih mandiri. Dipilih komoditi kopi karena selain terkait dengan kegemaran para ulama dunia sejak dulu, kopi juga sangat digandrungi seluruh masyarakat Indonesia.

“Kita berikhtiar membekali para santri dan alumni pesantren merintis usaha sendiri agar lebih mandiri,” kata Gus Faiz, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, menurut Gus Faiz sengaja pelatihan difokuskan pada kopi kelas premium, agar kelas penjual kopi di negeri ini naik kelas. Tidak hanya di kelas bawah, sedangkan pangsa pasar kelas atas diambil oleh produsen merek luar negeri.

“Bagaimanapun kualitas kopi di Indonesia tidak kalah dengan kopi-kopi produk negara lain. Lalu mengapa pangsa pasar atas itu harus diserahkan pada orang lain. Kita ingin menjadi tuan rumah di kampung sendiri, meskipun ini baru rintisan,” harap Gus Faiz.

Maka dari itu sejumlah materi yang diberikan selama lima hari tersebut. Mulai dari sejarah kopi, jenis-jenis kopi, cara mengolah kopi yang benar, mengenal berbagai jenis rasa, mengatur rasa yang nikmat , cara penyajian, dsb. Termasuk praktek langsung dengan membandingkan rasa kopi produk luar negeri dengan produk yang peserta buat.

Senada dengan Ketua Hebitren Jawa Timur, Koordinator Bidang Pengembangan Pondok Pesantren OPOP Jawa Timur, H.M. Alaikal Fajri, menuturkan, kegiatan ini menjawab challenge Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pihaknya menjelaskan, jika orang nomer satu di Jatim tersebut menantang, agar pesantren berani membuat coffee shop yang setara dengan konsep comunal branding.

“Maka kami berikhtiar mewujudkan cita-cita Ibu Gubernur selaras dengan Nawa Bhakti Satya Ke 7 yaitu Jatim Berdaya dalam program OPOP Jatim dan bertujuan untuk merintis pasar coffee shop premium cluster pesantren dan masyarakat sekitar pesantren,” ujarnya.

“Ini juga untuk menumbuh kembangkan geliat Halal Value Chain Komoditi Kopi dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur,” imbuhnya.

Harapannya, agar pondok pesantren mengikuti pelatihan tersebut nantinya akan mendirikan coffee shop kelas premium di wilayah masing-masing. Bisa di sekitar pesantren atau di tempat-tempat lain yang dipandang prospek. Sedangkan para santri yang menjadi peserta pelatihan tersebut akan bertindak sebagai peraciknya.

Nantinya brand bersama yang berkonsep Comunal Branding komoditi kopi bernama ‘Nahla Kofie’.

“Insyaallah semua brand awarness Tersusun dalam SOP yang telah terstandarisasi secara management, kualitas dan rasa sama, meski dibeli di tempat yang berbeda,” kata Gus Alaik, sapaan akrabnya.

“Yang jelas, pasti worth tt, dan berkelas” imbuhnya.

Sementara itu diketahui, sebagai instruktur acara ialah Lia Zen, Sang Duta Kopi Indonesia dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Diketahui pemateri merupakan Instruktur Bersertifikat SCA - The Speciality Coffee Association, yang didirikan pada tahun 1982, yakni Organisasi Perdagangan Nirlaba untuk Industri Kopi Khusus. Dengan anggota yang berlokasi di lebih dari 40 negara, SCA The Speciality Coffee Association, mewakili berbagai segmen industri kopi khusus, termasuk produsen, pemanggang, importir, eksportir, dan pengecer. Peralatan praktik pengolahan kopi yang diajarkan juga berstandar premium.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00