Coaching Wirausaha, OPOP Ajarkan Strategi Pemasaran

Pada acara Coaching Wirausaha Berbasis Pesantren, Tim OPOP Jatim bekali peserta mengatur strategi pemasaran yang efektif.

DP
Minggu, 07 Nov 2021
Coaching Wirausaha, OPOP Ajarkan Strategi Pemasaran
Tim OPOP Jatim bekali peserta mengatur strategi pemasaran yang efektif.

GRESIK – Dalam kegiatan bertajuk “Coaching Wirausaha Berbasis Pesantren” yang dihelat di Hotel Aston Inn Gresik, juga diajarkan bagaimana mempunyai strategi pemasaran yang efektif. Adapun kegiatan ini, diikuti oleh 15 finalis peserta kompetisi bisnis pesantrenpreneur dan sosiopreneur.

Sebagai narasumber, Andi Fyan Ocatvia, PR Manager Kokola Group, mengajarkan bagaimana langkah-langkah melakukan pemasaran yang tepat sasaran.

Menurutnya di masa pandemi Covid-19 ini, strategi pemasaran yang harus diutamakan adalah memanfaatkan potensi sosial media. Diantaranya bisa melalui Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan Tiktok.

Dijelaskan Fyan, sapaan akrabnya mengatakan, jika sosial media ini juga memiliki segmentasi yang berbeda-beda.

“Tiap sosial media ini memiliki segmentasi yang berbeda-beda. Maka dari itu kita harus mengerti data base yang kita punya. Misalnya pada Fanpage di Facebook ini sasarannya ialah generasi x dan y terutama ibu-ibu, jika di Twitter segmentasinya lebih kepada para pekerja yang berarti usia produktif,” jelasnya.

“Nah sekarang ini yang memang lagi tinggi-tingginya adalah Instagram dan Tiktok. Tapi kita juga harus tahu, segmentasi mereka seperti apa. Seperti produk yang saya tawarkan ini hasilnya di Instagram jika para moms lebih besar 35 persen, bapak- bapak 25 persen, sisanya adalah anak muda. Sedangkan di Tiktok 90 persen pengikutnya adalah milenial,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Fyan juga menjelaskan bagaimana cara meningkatkan follower di sosial media, misalnya saja di Instagram. Menurutnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Pertama bisa melalui give away atau bagi-bagi hadiah, cara selanjutnya adalah menggunakan jasa influencer atau KOL yakni Key Opinion Leader. Ketiga memanfaatkan ads promoted yang biasa digunakan oleh perusahaan besar, keempat endorsement activites, dan selanjutnya live promo dengan menyiarkan produk secara live.

Selanjutnya ialah omni promotion activities yakni mengombinasikan pemasaran secara online dan offline. Tak kalah penting ialah engage community online dan offline.

“Ini maksudnya adalah misalnya nih saya akan ngetag produk dari seseorang atau komunitas tertentu, nah kalau offline maka misalnya contoh seperti ini saya hadir di tengah- tengah peserta finalis OPOP Award 2021, karena saya masuk dalam kegiatan OPOP,” jelasnya.

“Karena pembeli dan penjual itu harus ada ikatan, jadi bukan semata-mata harus jualan terus, tapi harus bangun kedekatan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga berpesan pada peserta OPOP Award 2021, jika produsen harus percaya diri memasarkan produk. Karena menurutnya banyak orang yang bisa membuat, tapi belum tentu bisa menjual produk mereka.

“Bukan sekedar kualitas produk saja, tapi kita juga harus percaya diri memasarkan, harus punya investasi untuk biaya promosi untuk kegiatan aktivasi kaya ikut pameran. Karena banyak yang bisa buat, tapi nggak bisa jualan karena nggak PD, jangan ya,” tegasnya.

Ditambahkan Fyan, selain memanfaatkan sosial media, pemasaran produk atau jasa juga dipasarkan melalui platform mass. Mulai dari beiklan di TV, radio, berita online, koran, komunitas, event.

“Namun itu jika ada budget lebih, tapi jika belum ada budget lebih maka saran saya kencengin gunakan sosial media karena ini gratis, walau juga ada yang berbayar. Tak kalah penting juga di masa pandemi ini adalah kita juga harus pintar-pintar mencari peluang dengan cara kolaborasi, karena ini akan membentuk jaringan yang semakin kuat sehingga produk kita semakin dikenal,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00