Gubernur Khofifah Dorong OPOP Akselerasi Transformasi Digital

Gubernur Khofifah mendorong OPOP terus melakukan akselerasi transformasi digital, salah satu yang telah terlaksana ialah SAMSAT OPOP.

DP
Selasa, 30 Nov 2021
Gubernur Khofifah Dorong OPOP Akselerasi Transformasi Digital
Gubernur bersama Bupati/Walikota menutup OPOP Expo 2021.

GRESIK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong akselerasi transformasi digital khususnya untuk program prioritas Pemprov Jatim, One Pesantren One Product (OPOP). Hal itu disampaikan saat penutupan OPOP Expo 2021, Minggu (28/11/2021).

Menurutnya OPOP telah banyak melakukan loncatan transformasi digital. Salah satunya ialah adanya SAMSAT OPOP yang baru saja diluncurkan pada Bulan Oktober kemarin.

“Samsat OPOP ini sangat sederhana. Bisa diakses masyarakat lebih luas guna memudahkan mereka melakukan pembayaran pajak dari beberapa item,” ujar Gubernur Khofifah saat memberi sambutan di acara penutupan OPOP Expo 2021 di Icon Mall Gresik.

Khofifah berharap proses transformasi digital yang sudah dilakukan ini terus ditumbuh kembangkan. Sehingga ekosistem yang telah terbentuk baik pesantren, santri, dan alumni pesantren ini, memiliki sinergitas yang kuat.

“Ekosistem itu sekarang ditangani oleh Bank Indoensia (BI), juga ditangani Otoritas Jasa Keuanga (OJK), serta Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Tentu kita berharap sinergiats ini memberikan peran ekonomi dari semua pesantren yang ada,” ucapnya

Selain itu, orang nomer satu di Jatim ini juga mengapresiasi adanya inovasi untuk penguatan OPOP Jatim, yang telah dilakukan bersama Bank Jatim, Bank UMKM, PT Pertamina, dan PT Pos.

Pihaknya menyampaikan jika usia dua tahun sejak 2019 berdiri, menurutnya OPOP telah berjalan luar biasa. Khofifah pun menuturkan jika OPOP merupakan program yang terinspirasi dari One Village One Product (OVOP).

“Saya waktu itu belajar dari Almarhum Gubernur Basofi sudirman, dengan programnya one village one produk (OVOP). Catatan-catatan itu diberikan Gubernur Basofi ke saya, kemudian saya melihat ada kekuatan pesantren yang luar biasa, baik pesantrennya, santrinya, maupun alumninya,” tuturnya.

“Jadi ekosistem OPOP adalah pesantrenpreneur, santripreneur dan sosiopreneur. Ketiganya ini kami blanded dalam sebuah format yang bisa mendorong produktivitas pesantren,” imbuhnya.

Adanya pembuktian seperti produk pesantren, produk santri, dan produk alumni pesantren yang telah mendapat sertifikat, membuktikan jika produk UMKM berbasis pesantren sangat potensial.

“Kita berharap inovasi dan menemukenali produk-produk yang sepertinya sepele menjadi luar biasa. Sebagai contoh, bahan bakar dari bonggol jagung oleh Pesantren Modern Sumber Daya At-TaqwaNganjuk (Pomosda) yang telah dikirim sampai ke Jepang,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengapresiasi langkah Bupati/Walikota dalam menguatkan program OPOP.

“Mohon nanti terus bersinergi dengan rumah kurasinya Bank Indonesia dan mudah-mudahan juga berseiring dengan ekspor center yang kini tengah dikembangkan. Dengan demikian produk-produk dari pesantren, santri dan alumni, akan menemukan pasar yang lebih produktif lagi,” pungkas Khofifah.

Penyerahan penghargaan kepada Bupati/Walikota pun diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah atas kerjasama mewujudkan Nawa Bhakti Satya melalui Jatim Berdaya dalam program OPOP. Diantaranya penghargaan untuk Bupati Gresik, Bupati Lamongan, Bupati Jombang, Bupati Magetan, Bupati Blitar, Walikota Madiun, dan Walikota Probolinggo.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00