Lezatnya Banana Chips ‘Bilqis’ Pesantren Bani Syihab

Keripik Pisang Ambon ‘Bilqis’ Pesantren Bani Syibab Malang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Tak ayal produk Bilqis ini pun menjadi pemenang kompetisi Pesantrenpreneur OPOP Award 2021.

DP
Senin, 06 Des 2021
Lezatnya Banana Chips ‘Bilqis’ Pesantren Bani Syihab
Keripik Pisang Ambon ‘Bilqis’ Pesantren Bani Syibab Malang

MALANG – 'Bilqis' Banana Chips merupakan produk unggulan Pondok Pesantren Bani Syihab Malang. Menariknya keripik pisang ini berbeda pada keripik pada umumnya.

Ya, keripik pisang ‘Bilqis’ diolah secara baik dengan bahan pokok pisang pilihan, yakni pisang ambon. Tak ayal rasa yang dihasilkan manis dan gurih. Selain kualitas rasa, kemasan produk pun patut diperhitungkan.

Hal ini yang juga mengantarkan Pesantren asal Malang ini meraih juara II dalam Kompetisi Bisnis Pesantrenpreneur kategori small business, yang dihelat oleh program One Pesantren One Product (OPOP).

Wakil Ketua pondok pesantren Bani Syihab, Nurhadi mengatakan, awal mula gagasan membuat kripik pisang ini karena ada salah satu mantan santri yang pandai membuat keripik pisang, bernama Welas. Sehingga itu ditekuni dan menjadi pembelajaran mandiri para santri.

“Berawal tahun ini kami tekuni memproduksi Banana Chips ini, itu bermula dari alumnus santri yang bertempat di lingkungan pondok di kompleks, kini jadi dosen di Malang. Kami manfaatkan supaya ilmunya bisa dikembangkan di pondok,” ujarnya.

“Kami minta beliau mengajarkan pada anak-anak secara periodik. Karena kami punya target anak santri pondok kami selain menguasai ilmu fiqih dan berakhlaqul karimah tapi juga mandiri,” Imbuh Ustadz Nurhadi.

Meski menurutnya belum sempurna dan belum bisa sama persis dengan rasa keripik pisang buatan Bu Welas, namun Nurhadi percaya berjalannya waktu akan sempurna.

“Memang ilmunya itu tidak sama dengan pembuatan kripik pisang yang dibuat Bu Welas, karena bumbu racikannya itu belajar beberapa kali tetap beda dengan yang buat langsung. Namun nanti lama-lama akan sama, inikan masih proses belajar dan belum terbiasa,” ujarnya.

Terkait keunggulan produk 'Bilqis' Banana Chips ini, pihaknya menuturkan selain rasanya yang lezat dan renyah, secara kemasan, produk pondok pesantrennya juga tak kalah dengan produk kripik-kripik lain yang dijual di pasaran.

“Kami pastikan rasa produk kami beda dengan pondok-pondok lain. Selain beda dengan pesantren lain, Banana Chips kami juga beda bahan bakunya. Bahan bakunya kami pakai pisang Ambon. Pisang Ambon itukan harganya lebih mahal dibanding pisang lain,” ucapnya.

Di sampaing mahal, untuk bulan bulan ini sulit untuk mendapatkan pisang Ambon. Dari racikan bumbunya disamping ada beberapa rasa, original dan karamel, itu racikan bumbunya memang beda.

“Tidak sekedar garam saja, tapi ada racikan lainnya. Kelebihan lainnya secara kemasan kalau di adu di kelas supermarket itu sudah berani bersaing,” jelasnya.

Soal tantangan membuat dan mengembangkan produk ini, terbentur pada basic para santri yang harus mulai diajak menyukai pembelajaran ini. Bahkan supaya materi pembelajaran keterampilan ini dapat digemari para santri, pondok pesantren memasukan ini pada kurikulum pembelajaran. Dan santri memproduksi pisang tersebut disaat jam libur sekolah.

“Karena di pondok kami inikan basiknya pendidikan ke dalam, bukan Bording school atau pendidikan sekolah, jadi tantangan kami bagaimana bisa mewujudkan anak-anak punya kemandirian. Karena mereka fokusnya memang di keilmuan akhirat, tapi disisi lain kami ingin juga bisa membuat anak-anak mandiri,” ujarnya.

“Jadi memasukan materi pembelajaran membuat Banana Chips ini harus bertahap sampai mereka merasa senang dan mau melakukan itu tantangan yang kami alami,” imbuhnya.

Saat ini produk Bilqis Banana Chips ini sudah ada dibeberapa toko oleh-oleh khas Malang dan juga minimarket di Malang dan sekitarnya.

“Kami kolaborasi masih di tingkat titip di toko-toko besar yang makanan khas malang, dan mini market yang sudah besar,” katanya.

Lebih lanjut Nurhadi mengatakan, jika pembelajaran kewirausahaan ini sangat penting. Menurutnya pembelajaran Akhlakul Karimah dan juga pembelajaran secara langsung harus seimbang.

“Selain pembelajaran Akhlakul Karimah, memberi bekal keahlian pada santri juga penting karena untuk bekal hidup mereka kedepan,” ucapnya

Terbaru, Pondok Pesantren Bani Syihab Malang melakukan inovasi dengan menawarkan produk hantaran yang dipadu dengan keripik pisang.

“Produk hantaran ini kami buat model decoupage, terus di dalamnya ada isi keripik pisangnya,” pungkasya.

Tertarik untuk mencoba lezatnya Keripik Pisang Ambon ‘Bilqis’ sila hubungi 085607754515

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00