OPOP Gandeng Cokelat Majapahit, Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren

Kakao merupakan salah satu sumber potensi terbesar di Jatim. Maka dari itu OPOP dan Cokelat Majapahit berkolaborasi memanfaatkan potensi tersebut, guna memajukan hasil kakao di Jatim.

DP
Jumat, 10 Des 2021
OPOP Gandeng Cokelat Majapahit, Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi tertarik mencoba cokelat majapahit saat berkesempatan menghadiri OPOP Expo 2021.

SURABAYA – Faktanya Indonesia memiliki brand Cokelat sendiri, yang tak kalah dengan produk asing, yaitu Cokelat Majapahit. Pabrik Produk ini sendiri berlokasi di Wisata Desa BMJ Mojopahti, desa Randugenengan, kabupaten Mojokerto.

Cokelat Majapahit sendiri merupakan produk olahan kakao yang telah memiliki sertifikat Halal, BPOM, PIRT, dan SNI. Tak hanya itu, produk asli Jatim ini juga sudah menyabet banyak penghargaan serta di kunjungi oleh berbagai tokoh penting di Indonesia.

Gubernur Khofifah pun memiliki harapan, agar potensi kopi dan kakao yang ada di Jatim bisa semakin tumbuh. Menaggapi hal itu, Cokelat Majapahit bersama One Pesantren One Product (OPOP), kini saling bersinergi, khususnya untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren.

Kolaborasi ini pun terealisasi, adapun hal itu juga didukung oleh Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur Bank Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur, yang memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada 10 Pondok Pesantren.

Kerjasama ini, secara simbolis dilakukan oleh Pimpinan Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim pada acara OPOP Expo 2021 kemarin, 26 -28 November 2021. Adapun kerjasama ini berupa masing - masing Pondok Pesantren difasilitasi gerobak dan Galery Coklat Majapahit. Selain itu juga diberikan pula pelatihan dan pengarahan usaha ponpes dan Alumni Pesantren.

Pimpinan Bank BPR Jatim Bank UMKM Jatim, Aan Setyo Wibowo, pada kesempatan itu mengatakan bahwa melihat perkembangan Pondok Pesantren yang sangat pesat di Jawa Timur, maka dirinya berinisiatif untuk mewadahi.

“Kami ingin hadir dalam upaya kami untuk membantu Pondok Pesantren. Bantuan ini kami berikan untuk membantu para pelaku usaha di Pondok Pesantren agar bisa mewujudkan kemandirian bagi Pondok Pesantren yang ada di Jawa Timur,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Pesantrenpreneur OPOP Jatim, Alaikal Fajri mengatakan, mewakili Pondok Pesantren se Jawa Timur merasa sangat terbantu dengan CSR ini. Hal ini dapat menunjang program OPOP Jawa Timur dalam hal Pesantrenpreneur dan Sosiopreneur.

“Pemberian CSR dari Bank BPR Jatim ini sangat membantu kami dalam kesuksesan program OPOP Jatim. Dimana target kami adalah muncul 1.000 produk dari pondok pesantren dan 1.000 produk dari alumni pondok pesantren,” jelas Gus Alex, sapaan akrabnya.

Kerjasama tersebut juga dilaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) untuk 1000 Gerobak dan Galery Coklat. MoU ini ditandatangani antara pihak OPOP Jatim, Bank BPR Jatim, Bank UMKM Jatim, dan Coklat Mojopahit Mojokerto.

Diharapkan dengan program ini, bisa memberikan Pondok Pesantren manfaat dalam mewujudkan kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren. Pelatihan dan pengarahan usaha ini pun mampu memunculkan wirausahawan baru dari kalangan Pondok Pesantren.

 

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00