Dorong Wirausaha Baru, KemenKop UKM Minta Kab/Kota Lakukan Inkubasi

Sesmenkop UKM bertandang ke Jatim, meminta agar Kab/Kota mampu melakukan inkubasi, agar menumbuhkan wirausaha baru.

DP
Kamis, 09 Des 2021
Dorong Wirausaha Baru, KemenKop UKM Minta Kab/Kota Lakukan Inkubasi
Sekjen OPOP Jatim, M.Ghofirin, menyerahkan katalog OPOP 2021 Kepada Sesmenkop UKM, Arif Rahman Hakim.

KOTA MOJOKERTO – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, bertandang ke Jawa Timur, tepatnya menghadiri gebyar acara Expo Hasil Inkubasi Wirausaha UMKM dan Koperasi Kota Mojokerto 2021, di Sunrise Mall.

Sesmenkop UKM pun memberikan apresiasi kepada Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, yang dengan suka cita dan semangat memberikan dukungan penuh kepada UMKM di Kota Mojokerto.

Menurutnya, meski pada masa sulit seperti pandemi ini, masih bisa bertahan bahkan tumbuh melalui inkubasi bisnis penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro), yang dilakukan dalam upaya mencetak wirausaha baru.

“Inkubasi dalam upaya menumbuhkan wirausaha memang sangat penting, mengingat kita memiliki banyak sumber daya, namun sumber daya wirausaha masih kurang,” kata SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim.

Arif mengatakan dalam rencana pembangunan periode 2020-2024, target rasio kewirausahaan mendekati 4 persen, tepatnya 3,97 persen.

“Sekarang ini kita ada di 3,5 persen, masih dibawah Malaysia, Thailand maupun Singapura” katanya.

Pihaknya pun menilai kegiatan EXPO yang dilakukan Pemkot Mojokerto ini sangat bagus dan bisa mendorong untuk bisa dilakukan di Kabupaten/Kota lain, agar wirausaha produktif atau wirausaha baru bisa tumbuh. Sesuai target dimana harus melahirkan 500 ribu wirausaha baru pertahunnya agar bisa tercapai rasio wirausaha sekitar 4 persen di 2024.

“Minimal mereka atau para wirausaha baru ini bisa menyediakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, syukur-syukur bisa menyerap tenaga kerja,” jelas SesmenKopUKM.

Untuk bisa melahirkan wirausaha baru ini, tentunya pendampingan harus tetap dilakukan secara berkelanjutan.

“Kami bersyukur dalam program inkubasi di kota Mojokerto ini, ada ekosistem pembuatan misalnya dari Bank Jatim maupun PNM (Pembiayaan Nasional Madani) yang memiliki skim kredit untuk wirausaha pemula,” kata Arif.

Lebih lanjut Arif mengharapkan, selain kegiatan kewirausahaan, pemerintah Kabupaten/Kota juga melakukan penguatan kegiatan yang sejalan dengan kegiatan nasional.

“Apa saja itu, ada empat. Pertama, kegiatan transformasi UMKM dari informal ke formal. Saat ini dari sekitar 65 juta pelaku UMKM baru 5 persen saja yang mempunyai legalitas usaha. Minimal punya NIB (Nomor Induk Berusaha), PIRT (Pendaftaran Industri Rumah Tangga), juga sertifikasi dasar yang dibutuhkan sesuai ketentuan,” terang Arif.

Kedua, kegiatan untuk mendorong agar generasi muda mau menggunakan Badan Hukum Koperasi sehingga generasi muda bisa memanfaatkan manajemen koperasi modern. Ketiga, kegiatan untuk mengembangkan kewirausahaan. Dan keempat menciptakan ekosistem atau keterkaitan antar usaha.

“Jadi usaha mikro bisa menjadi rantai pasok usaha yang sudah berkembang,” pungkas Arif.

Pada kesempatan itu, Pihaknya juga menyaksikan langsung pengukuhan Tim OPOP Kota Mojokerto yang langsung dilantik oleh Walikota Ita Puspitasari.

Dirinya pun memberikan apreasiasi tinggi pada pelaksanaan pengukuhan Tim OPOP Kota Mojokerto. Pasalnya OPOP merupakan implementasi Nawa Bhakti Satya Provinsi Jawa Timur pilar ke 7, yakni Jawa Timur Berdaya. Diharapkan OPOP bisa menjadi garda terdepan menjadi kemajuan ekonomi di masa depan.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00