Program OPOP Berdaya, Siapkan Alumni Pesantren jadi Pengusaha
IInovasi terbaru OPOP Jatim ialah OPOP Berdaya. Program untuk menyiapkan alumni pesantren menjadi pengusaha.
SURABAYA – One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur terus berinovasi. Bahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi OPOP dengan banyaknya loncatan tranformasi digital, yang dilakukan hingga penghujung tahun 2021 ini.
Salah satu inovasi terbaru ialah program OPOP Berdaya yang dilaksanakan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim).
Mohammad Ghofirin, Sekjen OPOP Jatim, menjelaskan jika OPOP akan terus melakukan terobosan baru untuk menguatkan program prioritas Pemprov Jatim tersebut.
“OPOP Berdaya sendiri ialah program untuk menyiapkan alumni pondok pesantren agar berdaya secara ekonomi melalui wirausaha,” jelas pria yang akrab disapa Gus Ghofirin ini.
Menurutnya, pada program OPOP Berdaya para alumni akan diberi pelatihan melalui beberapa bidang.
“Jadi alumni pondok pesantren dilatih pada beberapa waktu tertentu untuk menjadi seorang entrepreneur. Apakah itu dibidang kuliner, atau dibidang fashion, jahit, furniture atau meuble, dsb,” terangnya.
Melalui OPOP Berdaya, OPOP bersama Disnakertrans Jatim, diharapkan mampu memunculkan banyak pengusaha- pengusaha baru di Jawa Timur.
“Harapannya alumni pondok pesantren yang baru saja lulus akan mendapat pelatihan yang cukup dan pengalam berwirausaha. Sehingga nantinya lewat program pelatihan OPOP Berdaya ini nantinya mereka akan berdaya menjadi pengusaha,” ucapnya.
“Jika terwujud kita bisa bayangkan akan lahir pengusaha- pengusaha baru yang bisa membuka lapangan pekerjaan , menerima, merekrut tenaga kerja baru, dan Insya Allah ini menjadi pertanda kebangkitan ekonomi Jawa Timur berbasis pondok pesantren melalui alumni – alumni pesantren,” imbuhnya.
Hingga di tahun 2021, diketahui OPOP Jatim telah meluncurkan 9 inovasi baru. Dengan adanya inovasi-inovasi baru ini, diharapkan mampu membuat ekosistem yang telah terbentuk baik pesantren, santri, dan alumni pesantren ini semakin kuat, untuk menjadi kekuatan baru pembangunan ekonomi baik di Jawa Timur maupun skala nasional.
