Jember Kini Punya Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP

Jember kini punya Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP

OPOP JATIM
Senin, 03 Apr 2023
Jember Kini Punya Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP
Dok. Sekjen OPOP Jatim, Gus Ghofirin, Senin (3/4/2023).

Tim Penguatan dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Kabupaten Jember secara resmi dikukuhkan oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto di Alun-alun Kota Jember pada acara Pasar Murah Jember dalam Bulan Ramadan 1444 H.

 

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPOP Jawa Timur, M. Ghofirin, pada Jatim Newsroom Diskominfo, Senin (3/4/2023). Ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Bupati Jember, karena telah memberikan ruang ekonomi kreatif bagi pesantren untuk mengembangkan enterpreneur.

 

“Kabupaten Jember memiliki 652 Ponpes yang telah terdaftar di Kemenag, sehingga sangat tepat jika beberapa waktu yang lalu, Bapak Bupati menerbitkan SK Tim OPOP yang akan dikukuhkan pada Sabtu 1 April 2023 kemarin. Untuk itu kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Bupati Jember yang mendukung kebangkitan ekonomi pondok pesantren di Kabupaten Jember ini” kata Sekjen OPOP Jatim yang akrab disapa Gus Ghofirin itu.

 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengatakan, Jember tidak memiliki sentra industri, oleh karenanya sangat tepat jika pemerintah kabupaten mendorong usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Jember untuk maju berkembang.

 

“Saya meyakini UMKM lah yang selama ini menopang pertumbuhan ekonomi di kabupaten Jember, termasuk UMKM berbasis pesantren. Tanpa UMKM, maka sektor ekonomi di Kabupaten Jember akan terganggu.” kata Hendy.

 

Dengan dikukuhkannya Tim OPOP Kabupaten Jember beberapa waktu lalu itu, secara otomatis juga dipilih Sekjen OPOP Kabupaten Jember yakni Imam Bukhori. Imam menjelaskan, OPOP memiliki tujuan untuk menguatkan ekonomi masyarakat berbasis Pesantren, dengan demikian pesantren tidak hanya fokus di pembelajaran agama, sosial, umum dan dakwah, namun pesantren menjadi pusat ekonomi keumatan.

 

Imam Bukhori menjelaskan, hal yang terpenting ditekankan dalam OPOP yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sociopreneur.

 

“Pesantrenprenuer ini bertujuan untuk mendorong pesantren agar memiliki setidaknya satu badan usaha dan satu produk unggulan” jelasnya.

 

Sedangkan untuk Santripreneur, yaitu bertujuan agar santri memiliki ketrampilan mandiri secara ekonomi, “Setelah mereka pulang bingung kerja apa, tidak ada skill atau keterampilan, hanya dari sisi agama saja, jadi kekawatiran kita dari provinsi di breakdown ke Kabupaten.

 

Untuk sosiopreneur bertujuan untuk mencetak entrepreneur dari kalangan Alumni pondok pesantren. Melalui sosiopreneur diyakini akan terjadi kerjasama yang sangat istimewa dari alumni, masyarakat dan pondok pesantren. (vin/s)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00