Workshop Manajerial fasilitasi penguatan usaha untuk Koppontren

Dalam upaya membantu pemahaman manajerial bagi Koperasi dan UKM di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Manajerial Fasilitasi Penguatan Usaha Dengan Materi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Menentukan Strategi Penjualan

TIM OPOP JATIM
Sabtu, 27 Mei 2023
Workshop Manajerial fasilitasi penguatan usaha untuk Koppontren

Surabaya-Dalam upaya membantu pemahaman manajerial bagi Koperasi dan UKM di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Manajerial Fasilitasi Penguatan Usaha Dengan Materi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Menentukan Strategi Penjualan. Workshop tersebut diadakan selama dua hari, mulai dari 25-26 Mei 2023 di Hotel Movenpick Surabaya dengan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang merupakan para Pengurus Pondok Pesantren maupun Koppontren binaan dari program OPOP (One Pesantren One Product) Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Sebagai narasumber acara, Deni Andis Ifnu Solim dari PT Furvita Indonesia hadir menyampaikan topik seputar Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Strategi Penjualan kepada para peserta.
Mengawali kegiatan, Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskop UKM Jatim-Susanti Widyastuti, dalam laporannya menyebutkan bahwa workshop kali ini merupakan program kerja Dinas Koperasi dan UKM Jatim yang berkolaborasi dengan OPOP Jatim  yang sebelumnya telah diinisiasi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Melalui kegiatan ini, ia berharap dapat membantu mengembangkan dan membuat usaha pondok pesantren lebih proporsional dan adaptif. “Dengan pembinaan usaha ini, kami berharap bisa membantu para santri agar bisa memahami strategi menghitung harga jual yang pantas dan melakukan strategi penjualan yang optimal sehingga keuntungan yang didapat melesat tinggi,” sampainya.
Membuka kegiatan sekaligus memberikan sambutan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur-Andromeda Qomariah mengungkapkan, Pemerintah menyadari salah satu arus baru perekonomian dapat didorong dari pemberdayaan ekonomi pesantren. Hal ini mengingat  dari total penduduk Jawa Timur, sejumlah 41,42 juta jiwa dan 39,5 juta jiwa adalah  muslim serta berdasarkan data Kementerian Agama RI, keberadaan pondok pesantren di Jawa Timur berjumlah 5.121 dengan santri sebanyak 970.541 jiwa. Maka dapat dikatakan keberadaan pondok pesantren ini berpotensi tinggi menjadi agen perubahan yang berperan untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah secara nasional. “Oleh karena itu, pemberdayaan pondok pesantren ini diharapkan bisa membawa kesejahteraan untuk pesantren dan para santrinya, bahkan juga untuk masyarakat sekitar sampai alumni,” ujar Andromeda.
Berdasarkan sumber data yang sama, saat ini telah terdapat 639 Koperasi pondok pesantren yang aktif di Jawa Timur. Namun, Andromeda menyayangkan, masih banyak Koperasi pondok pesantren yang belum mendapatkan keuntungan maksimal dalam usahanya. Hal ini disebabkan banyak hal material dan tenaga kerja yang tidak turut dihitung dalam harga penjualan produknya. Oleh karenanya, pondok pesantren sangat membutuhkan pembelajaran dan praktik secara langsung agar dapat menentukan harga jual produk dengan baik, benar, dan akurat serta lebih jeli menentukan segmen pasar dalam strategi penjualan.
“Kami berharap, dengan pelatihan ini Bapak/Ibu semua tidak hanya bisa memproduksi saja tetapi juga bisa menjual dengan benar. Perhitungan HPP merupakan hal yang mutlak. Jadi meski murah, setidaknya ada keuntungan yang datang ke Pesantren demi keberlangsungan usaha itu sendiri. Karena dengan SDM yang melimpah, aset yang kaya, dan solidaritas yang tinggi, pesantren punya kekuatan dan potensi luar biasa yang harus dimanfaatkan dengan maksimal,” kata Andromeda menutup sambutannya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00