Pesantren Alhayatul Islamiyah Malang Kembangkan Budidaya Cacing

Pesantren Alhayatul Islamiyah Malang membekali santrinya dengan keterampilan urban farming yakni lewat budidaya cacing.

DP
Minggu, 01 Agst 2021
Pesantren Alhayatul Islamiyah Malang Kembangkan Budidaya Cacing
Santri di Pesantren Alhayatul Islamiyah Malang dibekali keterampilan dibidang budidaya cacing

Apa yang dilakukan Pondok Pesantren Alhayatul Islamiyah Malang ini cukup unik. Di saat pandemi Covid-19, pesantren membekali santri dengan keteranpilan produktif dibidang pertanian.

Menariknya urban farming yang dilakukan oleh santri di Pesantren yang terletak di Kecamatan Kedungkandang ini, ialah budidaya cacing. Para santri pun dilatih beternak cacing dan membuat berbagai produk turunannya.

Ahmad Khalid Mawardi Pengajar Ponpes Alhayatul Islamiyah, mengatakan sengaja membekali santri dengan urban farming untuk menambah kecakapan hidup. Harapannya setelah santri lulus dari pondok mereka bisa mandiri saat kembali ke masyarakat.

“Banyak usaha yang kami kembangkan di ponpes ini, mulai dari Alhayat Mart, air minum kemasan, usaha rajut. Hari ini anak-anak dikenalkan budidaya cacing dan urban farming,” jelas Ustadz Ardi.

Ustadz Ardi menambahkan urban farming sebagai dasarnya dikenalkan kepada santri adalah budidaya cacing. Dari cacing bisa dikembangkan berbagai produk, mulai dari kascing, pembuatan asam amino, kopi cacing, teh cacing, dan berbagai produk lain yang memiliki nilai jual tinggi.

“Kami bekerja sama dengan rumah organik AA Farming yang lebih dahulu bergelut di bidang usaha cacing,” ujarnya.

Dengan mendapatkan bimbingan langsung dari pihak yang berpengalaman, ia berharap usaha pengembangan urban farming di Ponpes Alhayatul Islam bisa sukses. Saat ini ponpes memiliki 1.050 santri yang terus dibina agar menjadi insan yang berkualitas.

Mentor budidaya cacing dari rumah organik AA Farming, Anik Eko Sulistyo tertarik membimbing usaha cacing di Ponpes Alhayatul Islam. Karena melihat ponpes ini sangat serius dalam mengembangkan berbagai bisnisnya. Selain itu, ponpes juga memiliki lahan yang cukup, anak-anak mau belajar, dan teknologi yang mendukung.

“Untuk pembelajaran hari ini fokus pada usaha budidaya cacing dan pembuatan kompos dari cacing. Ke depan akan kami berikan pelatihan untuk membuat produk olahan dari cacing,” ujarnya.

Jika sudah memiliki cacing sendiri, Pesantren Alhayatul Islam bisa membuat berbagai produk dengan bahan baku cacing. Mulai dari membuat kompos dari cacing, teh cacing, kopi cacing, asam amino cacing, dan produk herbal lainnya.

“Tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kami ajari dahulu mulai hal-hal dasar dari budidayanya dahulu. Jika sudah bisa, tentu akan dikembangkan ke yang lain,” terangnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00