Renyahnya Jamur Crispy Boga Santri Kanzul Ulum Madiun, Pernah Dikirim Sampai Hongkong

Pesantren Kanzul Ulum Madiun memiliki produk unggulan keripik jamur yang sudah digeluti sejak tahun 2019. Hingga saat ini pesantren tersebut juga mengembangkan unit usaha kuliner lainnya.

DP
Jumat, 27 Agst 2021
Renyahnya Jamur Crispy Boga Santri Kanzul Ulum Madiun, Pernah Dikirim Sampai Hongkong
Sekjen OPOP Jatim, M.Ghofirin melihat langsung produksi keripik jamur Pesantren Kanzul Ulum Madiun yang menjadi produk unggulan.

MADIUN - Bukan rahasia lagi, jika jamur bisa diolah menjadi aneka jenis makanan atau camilan. Rasanya yang kenyal dan gurih sangat sesuai diolah menjadi aneka jenis makanan. Salah satu jenis makanan yang dibuat dari bahan jamur yang sangat disukai masyarakat ialah keripik jamur. Seperti yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Kanzul Ulum.

Pesantren yang terletak di Kecamatan Madiun, Kota Madiun ini memiliki produk unggulan keripik jamur yang sudah digeluti sejak tahun 2019. Bahkan ada cerita unik tersendiri, dibalik usaha yang mempunyai merek “Boga Santri”.

“Awalnya kita hanya membuat keripik jamur untuk tamu undangan pengajian, nah ternyata dari situ kok banyak permintaan. Akhirnya kami pun menekuni usaha ini,” ujar Kiai Miftahul Huda, Pengasuh Pesantren Kanzul Ulum, usai melakukan kegiatan Podcast OPOP bertajuk Rahasia Sukses Santri berbasis Jamur dan Minuman Herbal Dalam Kemasan, Rabu (25/6/2021).

Kiai Miftah menjelaskan jika bahan jamur tersebut didapat dari hasil budidaya wali santri yang kemudian diolah menjadi keripik jamur.

“Sejauh ini kami belum budidaya jamur sendiri. Tapi kami kerjasama dengan wali santri, hal ini juga bisa membantu mereka. Selain itu kami juga memperoleh jamur-jamur tersebut dari warga sekitar pondok,” ungkapnya.

Dikatakan Kiai Miftah peluang bisnis keripik jamur ini cukup menggiurkan karena banyak kalangan yang suka dengan keripik jamur. Sebagai camilan keripik jamur memang mampu menghipnotis setiap kalangan untuk menikmatinya.

“Alhamdulillah usaha ini berjalan lancar. Meski tak harus dipungkiri jika pandemi ini ada penurunan penjualan. Seminggu kami produksi dua kali. Biasanya sekali produksi kami bisa mencapai 15Kg bahkan lebih, tapi kalau pandemi menurun jadi 10Kg,” ujarnya.

Namun pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat santri untuk berbisnis keripik jamur. Bahkan kini tidak hanya rasa original saja yang ditawarkan, namun santri menciptakan varian rasa agar semakin menarik minat pelanggan.

“Santri ini semangat sekali dalam memproduksi keripik jamur. Bahkan menciptkan berbagai rasa, ada empat rasa yang kami tawarkan. Paling diminati hingga saat ini itu yang rasa balado,” terangnya.

Menurutnya banyak pelanggan yang selalu repeat order, dikarenakan kualitas rasa yang disajikan. Selain itu potongan jamur yang cenderung besar, makin menambah kenikmatan gurihnya camilan tersebut.

“Kata orang-orang camilan kami ini gurih, renyah sekali. Potongan jamur kami ini juga besar-besar, kami sengaja melakukannya agar kriuknya ini terasa,” ucapnya.

Harga yang ditawarkan pun disebutkan Kiai Miftah tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup hanya Rp 7000 saja, para pelanggan bisa menikmati camilan kekinian tersebut.

Tidak hanya mengembangkan bisnis camilan jamur, nyatanya pesantren juga mengembangkan produk kuliner lainnya. Diantaranya minuman herbal, aneka sambal seperti sambal baby cumi, sambal bawang, lombok ijo,sambal pecel. Ada juga keripik usus.

“Semua kami kemas modern. Dulunya hanya biasa aja, karena OPOP kemasan kami pun sekarang lebih menarik,” tuturnya.

Bergabung sejak tahun 2020 bersama program One Pesantren One Product (OPOP), menurut Kiai Miftah banyak sekali pelajaran yang sudah didapat.

“Selain kemasan yang apik, OPOP ini juga membantu kami soal perizinan. Saat ini pun kami sedang dalam proses pengajuan izin merek,” ungkapnya.

“Alhamdulillah usaha keripik ini sudah dipasarkan sampai luar Jawa. Bahkan pernah dipesan sampai ke Hongkong. Tapi kalau untuk keluar negeri, memang kendala biaya pengiriman yang mahal,” imbuhnya.

Kiai Miftah berharap dengan adanya geliat ekonomi berbasis UMKM pesantren ini, mampu menumbuhkan kemampuan santri dalam bidang wirausaha yang menjadi bekal saat lulus nanti.

“Selain memiliki bekal agama, santri juga punya bekal wirausaha. Kalau santri mandiri itu pasti, tapi kalau kreatif itu harus diasah. Nah adanya program OPOP ini akan menambah bekal wirausaha santri,” pungkasnya.

Tertarik mencoba kriuknya jamur crispy buatan santri Pondok Pesantren Kanzul Ulum ? Sobat OPOP bisa mencobanya, dengan sila menghubungi Kiai Miftah (0813-3009-0424).

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00