OPOP Expo 2023, Ponpes Thoriqussalam Lamongan Tampilkan Inovasi Baru Produk Rengginang

Ikut pamerkan produk unggulannya di OPOP Expo 2023, PP Thoriqussalam Lamongan tampilkan inovasi baru produk rengginang.

TIM OPOP JATIM
Kamis, 09 Nov 2023
OPOP Expo 2023, Ponpes Thoriqussalam Lamongan Tampilkan Inovasi Baru Produk Rengginang
Stand Ponpes Thoriqussalam Lamongan pada acara OPOP Expo 2023, di Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (9/11/2023). Foto : Vivin

Pada acara OPOP Expo 2023, salah satu peserta OPOP dari Kabupaten Lamongan, yakni Ponpes Thoriqussalam, turut mengisi stand pameran, untuk menampilkan produk-produk unggulannya. Pada stand pamerannya, Ponpes Thoriqussalam yang terkenal dengan produk unggulan kerupuk duri ikan itu, turut menampilkan produk unggulan inovasi barunya, yaitu Rengginang Panggang Rasa Kenangan dan Rengginang Pelangi Lumer. 

 

Saat ditemui di stand pamerannya yang berada di depan Masjid Al Akbar Surabaya, pada Kamis (9/11/2023) sore, Ketua UMKM Ponpes Thoriqussalam Kabupaten Lamongan, Emi Masy’udah mengatakan, kemunculan produk baru rengginang panggang rasa kenangan dan rengginang pelangi lumer itu pada pertengahan tahun 2023 ini, sekitar Juni atau Juli. 

 

“Awal mula munculnya produk rengginang panggang ini, dari ketidak sengajaan warga Lamongan Selatan. Rengginang panggang itu khasnya Lamongan Selatan, dulu rengginang itu banyak yang membuat, tidak hanya di acara lebaran, atau hajatan saja, tapi acara sedekah bumi, juga banyak sekali rengginang, sampai tidak termakan karena rasanya kurang enak,” jelas Emi. 

 

“Salah satu orang yang gak sengaja itu mempunyai ide, cara mengolah supaya enak dimakan lagi dari pada mubadzir. Dia menemukan cara dengan memanggang rengginang di atas wajan tanah liat. Makanya, kita mengembangkan kembali rengginang yang dipanggang itu. Nilai plus dari pemanggangan itu kandungan minyak juga berkurang, masa simpannya tambah lama, tanpa bahan pengawet itu bisa panjang masa simpannya ,” sambung Emi. 

 

Sedangkan untuk inovasi rengginang pelangi lumer, Emi menerangkan, kemunculan rengginang dengan berbagai warna dan rasa itu, berasal dari fokus target pemasaran. 

 

“Karena rengginang panggang itu kan target market-nya kalangan usia 25 tahun ke atas, ibu-ibu, bapak-bapak, maupun mbah-mbah yang sudah dewasa biasanya mereka memang menyukai rengginang panggang. Tapi kalau anak muda, biasanya rengginang kan cuma rasa teri, terasi, mereka tidak mau hanya rasa-rasa itu saja. Kita munculkan inovasi rasa yang baru untuk dikonsumsi para anak muda gen Z, mereka suka sekali dengan rengginang pelangi lumer dengan berbagai rasa yang kami ciptakan,” terang Emi. 

 

Kemunculan nama rengginang panggang rasa kenangan, Emi mengungkapkan, berasal dari rasa dan aroma pemanggangan rengginang. 

 

“Cara pemanggangan rengginang itu sudah terlupakan karena tradisional khas Lamongan, sudah dari zaman dulu banget, setelah tenggelam dan terkikis oleh waktu kita munculkan lagi rasanya, kita angkat rasa kenangannya dari rengginangnya itu, terus kami memunculkan lagi supaya tidak punah, kita mengangkat lagi supaya terkenal, kita kemas dengan desain yang cantik dan menarik pelanggan,” ungkap Emi. 

 

Untuk nama rengginang pelangi lumer, Emi menyebutkan, Ia menginovasi rengginang versi lama untuk dikonsumsi para kalangan muda. ”Karena wujudnya yang warna-warni dan penuh rasa juga, maka kami namai dengan rengginang pelangi lumer,” sebut Emi. 

 

Emi memaparkan, perbedaan proses pembuatan rengginang itu dari finishing- nya, pada umumnya, rengginang yang terbuat dari beras ketan, dibentuk bulat-bulat, dikeringkan, lalu digoreng.

 

“Tetap kita goreng, cuma yang membedakan itu pada tahap akhirnya, proses selanjutnya dipanggang untuk mengurangi kadar minyak. Dengan pemanggangan itu, rengginang mempunyai aroma klasik rasa kenangan. Jika kita makanan satu gigitannya kan terbawa dengan suasana zaman dulu jadi kan klasik banget terkenang. Banyak orang yang tidak tahu, hanya kalangan tertentu saja yang mengetahui cara memanggang rengginang dengan wajan tanah liat,” paparnya. 

 

“Sedangkan yang rengginang pelangi, habis digoreng kita masak lagi dengan coklat lumer, kita lumuri lagi dengan coklat yang dicairkan, kita kasih gula lagi supaya manis. Rengginangnya diberi rasa jeruk, coklat, melon, mint, sama stroberi,” lanjut Emi. 

 

Terkait harga, Emi menyebutkan, per satu kotak kemasan rengginang, dibandrol dengan harga Rp. 13.000, baik rengginang panggang rasa kenangan, maupun rengginang pelangi lumer. “Untuk harga kita samakan Rp. 13.000 semua, cuma gramasi gram kemasannya tidak sama. Untuk kemasan yang rengginang panggang itu sekitar 130 gram, kalau yang pelangi 150 gram,” sebut Emi. 

 

Dengan bertambahnya produk unggulan inovasi baru rengginang ini, Emi mengungkapkan, keuntungan usaha yang dikelola Ponpes Thoriqussalam bertambah. “Alhamdulillah dengan bertambahnya produk, keuntungan bisnis kami bertambah juga. Dulu kan ada kerupuk duri ikan dan kakap krispi, setelah rengginang panggang otomatis pendapatan Koppontren kami juga naik,” ungkap Emi. 

 

Emi mengatakan, meski respon masyarakat saat awal mula produk baru rengginang ini dimunculkan berbagai macam, namun pada akhirnya banyak yang menyukai inovasi baru rengginang. “Responnya bagus dari masyarakat setelah kami pasarkan, awalnya mereka ada yang mengatakan aneh ada rengginang gosong, cuma mereka belum tahu, filosofi rengginang dan rasanya. Setelah tahu, tertarik, dan merasakan mereka jadi suka rengginang buatan kami,” ujarnya. 

 

Terpilihnya Ponpes Thoriqussalam untuk mengisi stand OPOP Expo ini, Emi menuturkan, awalnya diseleksi dari 1.000 pesantren yang ikut OPOP. “Dari 1.000 itu kita dipilih oleh pihak OPOP Jatim, kita dikurasi dulu mana yang layak ditampilkan untuk acara expo ini, sehingga kita harus menampilkan yang terbaik bahwa produk pesantren itu tidak kalah dengan produk masyarakat UKM umum. Dan Alhamdulillah Ponpes Thoriqussalam terpilih dari seleksi itu, untuk ditampilkan produknya di OPOP Expo ini,” tutur Emi. 

 

Dengan mengikuti pameran OPOP Expo ini, Emi berharap, Ponpes Thoriqussalam jadi semakin dikenal semua OPD-OPD se Kabupaten/Kota maupun seluruh Provinsi Jawa Timur. “Masyarakat jadi lebih banyak mengenal produk kami, dengan adanya OPOP Expo kan masyarakat di Surabaya ini jadi tahu produk kami, siapa tahu mau ada yang menjadi reseller kami,” harap Emi. 

 

Setelah mengikuti OPOP Expo ini, kepada OPOP Jatim, Emi juga berharap, semoga ke depan selalu diadakan rutin OPOP Expo. “Walaupun berganti kepemimpinan nantinya, saya harap OPOP Jatim ini terus berjalan menyejahterakan pesantren untuk bisa mandiri, sehingga tetap bisa mendukung pesantren kecil-kecil seperti kami, mendampingi kami supaya lebih semangat memajukan pesantren,” pungkasnya.

 

Bila masyarakat penasaran dengan inovasi baru rengginang milik Ponpes Thoriqussalam Lamongan ini, masyarakat bisa langsung menghubungi nomor pengurus Ponpes Thoriqussalam, Achmad Ali Murtadho 085707773061. (vin/s) 

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00