OPD Pemprov Jatim Wajib Konsumsi Produk OPOP

opopjatim
Rabu, 26 Feb 2020
OPD Pemprov Jatim Wajib Konsumsi Produk OPOP

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rapat Terbatas (Ratas) terkait penyelenggaraan One Pesantren One Product(OPOP) di Ruang Brawijaya, Kantor Gubernur Jawa Timurmenghasilkan keputusan luar biasa. Sekdaprov JatimHeru Tjahjonomemutuskan seluruh OPD Pemprov Jatim wajib menggunakan air mineral produk OPOP mulai hari ini, Kamis (20/2/2020).

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rapat Terbatas (Ratas) terkait penyelenggaraan One Pesantren One Product(OPOP) di Ruang Brawijaya, Kantor Gubernur Jawa Timurmenghasilkan keputusan luar biasa. Sekdaprov JatimHeru Tjahjonomemutuskan seluruh OPD Pemprov Jatim wajib menggunakan air mineral produk OPOP mulai hari ini, Kamis (20/2/2020).

“Sementara yang mau kita coba adalah produk air mineral,” kata Sekdaprov Heru, Rabu (19/2/2020) kemarin.

Kendati demikian, menurut Sekdaprov Heru, ada beberapa strategi untuk menguatkan produk OPOP. Strategi pertama yang ditekankan adalah design product. Dirinya menyebutkan, design product amat diperlukan guna menarik pasar. Terutama dalam hal packaging atau logo, dirinya tak ragu-ragu meminta jajaran pengurus OPOP untuk menggunakan jasa designer product.

OPD Pemprov Jatim Wajib Konsumsi Produk OPOP

“Kita harus hire design product agar bisa benar-benar laku di pasar. Semisal OPOP punya produk ayam goreng maka packagingnya juga harus bisa lebih baik,” sebut Sekdaprov Heru dalam wawancaranya.

Sekdaprov Heru menambahkan, jika terkait dengan packaging maka berkaitan pula dengan kebersihan produk itu sendiri. Ia terus menekankan kepada para pengurus OPOP bahwa kebersihan menjadi kunci utama dalam pelayanan konsumen. Dimulai dari proses awal pembuatan produk hingga pengemasan harus terus terkontrol dan konsisten kebersihannya.

“Saya tekankan lagi, kebersihan itu yang paling penting. Karena itu yang dilihat oleh konsumen. Kalau bisa saat prosesnya setiap pegawai harus menggunakan masker atau penutup kepala,” jelasnya.

Dalam Ratas Evaluasi tersebut, Heru Tjahjono juga berpesan kepada para pengurus OPOP untuk lebih selektif dalam memilih produk-produk yang masuk ke dalam OPOP.

Pada strategi kedua Pemprov Jatim ini, rencananya setiap pesantren akan diberikan modal awal sebesar Rp 50 juta untuk menciptakan sebuah produk yang siap dipasarkan. Dirinya menyebutkan jika produk tidak perlu banyak, bisa saja satu produk namun berkualitas.

“Dalam memilih produk harus betul-betul riil dan komprehensif. Nanti jangan sampai terlalu banyak produk sehingga hasilnya jelek,” pesannya.

Lebih lanjut ketika sudah siap dengan suatu produk, maka para pelaku tersebut harus sudah siap untuk melakukan uji pasar. Uji pasar dilakukan guna mengetahui apa yang tengah menjadi minat pasar. “Ketika pasar sedang butuh sandal, kita bisa sediakan itu. Jadi melakukan uji pasar,” tuturnya.

Mantan Bupati Tulungagung itu menyebutkan jika strategi-strategi tersebut tidak lain bertujuan untuk mengangkat  produk-produk OPOP agar bisa dinikmati oleh pasar yang lebih luas dan beragam. Ketika ditanya soal target pada 2020 ini, dengan optimis dirinya menyebut penguasaan pasar adalah target utamanya. Dengan total 150 pesantren yang tergabung pada 2019 lalu, diharapkan pada 2020 bisa terus ditingkatkan.

“Targetnya OPOP harus menguasai pasar,” kata Heru Tjahjono yang juga pernah menjabat sebagai Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim itu.

Turut hadir dalam Ratas siang itu, Asisten Ekbang Sekdaprov Jatim Dr. Ir. Jumadi, M. MT, Kepala Dinas Koperasi Mas Purnomo Hadi dan Kepala OPD terkait lainnya serta Sekretaris Umum OPOP Mohammad Ghofirin.

Program OPOP sendiri merupakan program unggulan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Tiga pilar yang ingin dicapai dari OPOP adalah Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Socioprenerur sehingga ketika seorang santri keluar dari pondok, ia bukanlah seorang pencari kerja melainkan pencipta lapangan pekerjaan.

Dalam menyukseskan OPOP di tahun 2020 perlu adanya sinergi dari lima unsur yang telah dipetakan. Diantaranya adalah perguruan tinggi, busines man, pelaku UKM, pemerintahan, dan media. Ketika lima unsur tersebut bersatu diharapkan bahwa produk dari OPOP dapat bersaing sehingga bisa menguasai pasar Internasional.

“Target yang ingin kita capai di tahun 2020 dari OPOPJatim sendiri adalah harus bisa go international, membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan IPM,” tegas Sekdaprov JatimHeru Tjahjono. (*)