Tingkatkan Literasi Pembiayaan Syariah, Diskop UKM Jatim dan OPOP Gelar Talkshow

Rangkaian OPOP Expo 2023, Diskop UKM Jatim dan Tim OPOP gelar talkshow pembiayaan keuangan syariah

TIM OPOP JATIM
Kamis, 09 Nov 2023
Tingkatkan Literasi Pembiayaan Syariah, Diskop UKM Jatim dan OPOP Gelar Talkshow
Talkshow Pembiayaan Akses Keuangan Syariah dalam mendukung Program OPOP, di Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (9/11/2023).

Guna meningkatkan literasi pondok pesantren dalam pembiayaan syariah, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) bersama Tim Program One Pesantren One Product (OPOP), menggelar Talkshow bertajuk Pembiayaan Akses Keuangan Syariah, di Masjid Al Akbar, Surabaya, Kamis (9/11/2023). 

 

Acara Talkshow tersebut, merupakan bagian dalam rangkaian acara OPOP Expo 2023 yang digelar selama empat hari, dari Kamis hingga Minggu (9-11/11/2023). Talkshow diikuti oleh pengurus pondok pesantren peserta OPOP, dengan talkshow ini, diharapkan para pengurus pesantren bisa mengakses pembiayaan syariah dan melakukan pengelolaan keuangan berbasis syariah dengan baik. 

 

Talkshow secara langsung dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Kadiskop UKM Jatim) Andromeda Qomariah. Ia menyampaikan, kegiatan semacam ini sangat penting, karena baik pengurus maupun pengelola pesantren, dapat memahami cara mengakses pembiayaan syariah. 

 

“Alhamdulillah, sekarang target kita sampai 2024 membina 1.000 pesantren melalui OPOP kan sudah tercapai. Dalam rangkaian kegiatan OPOP Expo 2023 ini kan juga ada pameran produk-produk pesantren, dari situ kita bisa melihat kualitas produk-produk yang tentunya kompetitif, baik secara kuantitas produk maupun dari desain kemasan,” jelas Andromeda. 

 

“Produk dari pesantren ini sudah layak jual, bahkan ada beberapa diantara mereka yang sudah melakukan ekspor,” imbuhnya. 

 

Lebih lanjut, Andromeda mengungkapkan, selama ini para santri maupun pengurus pesantren binaan OPOP Jatim telah menguasai beberapa keahlian dalam mengembangkan bisnisnya masing-masing. Salah satu keahlian yang mendukung bisnis tersebut adalah, sistem digitalisasi. 

 

“Kita semua juga melihat bahwa ternyata teman-teman baik pesantren, alumni pesantren, maupun santri sendiri mempunyai semangat yang sangat kuat sehingga kita tahu, ternyata dari sisi digitalisasi mereka juga sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali kegiatan terkait dengan digitalisasi, kita pernah mendapat undangan dari Kedutaan Besar UK, ternyata teman-teman pesantren ini mampu melakukan transformasi ke digitalisasi dengan baik. Bahkan ada di antara mereka para santri ini sudah mempunyai produk untuk aplikasi,” ungkapnya. 

 

Dengan mengikuti talkshow ini, Andromeda berharap, para pengurus pesantren bisa mendapatkan kesempatan meningkatkan literasi pengetahuan tentang keuangan berbasis syarah. “Sehingga para santri tidak hanya melakukan kegiatan mengaji saja, tetapi sisi pengembangan ekonomi, juga berjalan dengan baik", ujar Andromeda.

 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin mengatakan, talkshow pembiayaan ini diadakan, supaya literasi para pengurus pesantren tentang akses pembiayaan syariah meningkat. 

 

“Jadi hari ini kita melakukan sosialisasi dalam bentuk talkshow dimana literasi teman-teman pesantren tentang akses pembiayaan syariah ini supaya meningkat. Dan hari ini Alhamdulillah, ada 100 pondok pesantren yang hadir dengan tiga narasumber ada Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, pimpinan Bank Jatim Syariah, dan saya sendiri Sekjen OPOP. Kita hari ini bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat maupun pesantren, agar kita peduli dan pro syariah,” kata Sekjen OPOP yang biasa disapa Gus Ghofirin itu. 

 

Gus Ghofirin menyampaikan, talkshow ini diadakan agar para pengurus pesantren dapat mengimplementasikan dan melakukan praktek-praktek syariah dengan baik. Karena praktek keuangan syariah sangat dibutuhkan dalam mendukung program OPOP. 

 

“Muamalah amaliah syariah, menjadi suatu menu wajib yang harus dilakukan oleh pesantren. Tetapi ketika pesantren belum tahu bagaimana caranya, maka salah satu solusinya adalah dengan melakukan sosialisasi berbentuk talkshow pembiayaan terkait akses keuangan syariah dalam mendukung program OPOP seperti ini,” terangnya.

 

Terkait pergerakan program OPOP, Gus Ghofirin menuturkan bahwa OPOP tidak akan berhenti, terus berinovasi, serta berkreasi memberikan dampak kontribusi positif kepada masyarakat termasuk pesantren. 

 

“Karena 1.000 itu kan nanti juga akan berproses, akan ada yang sangat bagus, yang bagus, maupun cukup bagus. Nah ini kan perlu adanya pendampingan yang berkelanjutan, adanya stakeholder di Jawa Timur, baik legislative, eksekutif, ada juga komunitas masyarakat, ada perbankan, Bank Indonesia, OJK, media pun kita ajak. Maka sinergi pentahelix itu harus ditingkatkan supaya dapat mengantarkan Indonesia, khususnya Jawa Timur menuju komunitas berbasis syariah,” pungkasnya. (vin/ )

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00