OPOP Bangkitkan Geliat UMKM di Masa Pandemi

One Pesantrent One Product (OPOP) menjadi ikon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Terbentuk di tahun 2019, OPOP memiliki target pesantren yang ada di Jatim dapat melahirkan 1000 produk unggulan hingga tahun 2023. Meski saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, namun adanya OPOP optimis mampu membangkitkan kembali geliat ekonomi di Jatim.

dp
Jumat, 19 Feb 2021
OPOP Bangkitkan Geliat UMKM di Masa Pandemi
Kepala Diskop UKM Jatim, Mas Purnomo Hadi, dan M.Ghofirin, Sekjen OPOP Jatim dalam Acara Live Talkshow di JTV

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar talkshow di stasiun tekevisi lokal bertajuk Jatim Bangkit, Senin (15/2/2021). Dalam talkshow tersebut membahas upaya Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang birsinergi dan berjalan beriringan bersama Program One Pesantren One Produk (OPOP) guna membangkitkan kembali geliat ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Mas Purnomo Hadi, saat talkshow mengatakan pihaknya menyambut baik sinergi yang dilakukan oleh Pemprov Jatim dengan OPOP Jatim untuk terus menggairahkan UMKM. Hal ini sejalan dengan semangat kami untuk terus melakukan terobosan agar sektor UMKM dapat terus bergeliat.

OPOP menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jatim karena setidaknya ada lebih dari 6.000 pesantren bisa terdorong melakukan pemberdayaan santri, alumni maupun pesantrennya. Terdapat tiga pilar OPOP Jatim, yakni Santripreneur, Pesantrenpreneur dan Sosiopreneur.

Program pemberdayaan melalui santri bertujuan menumbuhkan pemahaman dan keterampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan. Program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren bertujuan menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional. Sementara program pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat agar memiliki beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif.

“Inilah salah satu program Ibu Gubernur Jatim dalam upaya mewujudkan peningkatan kesejahtreaan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren,” ujarnya.

Sekretaris Umum OPOP Jatim, M Ghofirin, mengatakan, pondok pesantren di Jawa Timur hingga kini yang telah memiliki izin sebagaimana data dari Kemenag Jatim telah mencapai 4.600 pondok pesantren. Ini sebuah angka yang luar biasa besar dan diharapkan dapat menjadi media bersama dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Jatim melalui jalur atau basis pondok pesantren.

Dikatakan Ghofirin, OPOP yang telah terbentuk mempunyai tujuan menanamkan jiwa kewirausahaan yang Islami kepada para santri, mendorong menjadi startup bisnis di sektor ekonomi syariah serta menghasilkan produk pesantren yang unggul, berdaya saing, inovatif dan kompetitif.

Selain itu, OPOP juga bertujuan menjadikan pesantren sebagai institusi pemberdayaan masyarakat sekitar yang saling menguntungkan bagi masyarakat, mengoptimalkan perkembangan teknologi informasi dalam pemberdayaan ekonomi pesantren serta membangun sinergi antarpondok pesantren untuk ekosistem bisnis yang berkualitas.

Ditambahkan Ghofirin, OPD di lingkungan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tupoksinya memiliki peran sangat strategis dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren.

“Dinas Koperasi UKM bisa mendukung program dan kegiatan sesuai tupoksi, Dinas Perdagangan, Dinas Kominfo, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Peternakan serta dinas dinas lain, saya kira bisa mengimplementasikan program dan kegiatannya untuk bersinergi dengan OPOP Jatim. Perencanaan sinergi program ini akan kami matangkan terus hingga tahun tahun ke depan,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00