OPOP Jatim Dorong Wirausaha Pesantren Makin Kreatif dan Inovatif

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong agar pesantren mampu berdikari dan mandiri secara ekonomi. OPOP yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren ini mengajak pesantren agar semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk berkualitas.

DP
Senin, 29 Mar 2021
OPOP Jatim Dorong Wirausaha Pesantren Makin Kreatif dan Inovatif
Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim, memberikan motivasi wirausaha pada puluhan pesantren se-Malang Raya.

MALANG - 20 pesantren se-Malang raya mengikuti pelatihan program One Pesantren One Product (OPOP) di gedung baru UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan Ukm Jawa Timur, Madyopuro, Kota Malang, Senin (29/3/2021). Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan mampu lebih meningkatkan motivasi pesantren dalam berwirausaha.

Sekretaris OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin menjelaskan jika program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini terus mendorong agar pesantren mampu berdikari dan mandiri secara ekonomi. Bahkan dirinya menegaskan jika OPOP bisa diikuti oleh semua pesantren di Jatim.

“Tentunya pesantren ini terus kita dorong agar berdiri dan mandiri secara ekonomi . Kita berharap agar pesantren baik yang level kecil, sedang, besar (dilihat dari jumlah santri) memiliki semangat yang sama. Karena tidak ada klasififasi perbedaan, semoga semangat mereka sama dalam berdiri untuk mandiri secara ekonomi,” jelasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ghofirin ini, pesantren di Kawasan se-Malang Raya cukup banyak. Maka dari itu pelatihan yang meliputi kegiatan strategi bisnis ini diharapkan mampu meningkatkan gairah wirausaha ponpes. Tentunya pesantren semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk bernilai jual tinggi.

“Kita sama-sama tahu jika Malang berada di suatu kawasan yang banyak dihuni oleh pesantren-pesantren. Misal diantaranya ada Pesantren Ar Rifa’ie, An Nur, Al Munawwariyah dan lain sebagainya. Oleh karena itu hari ini secara bersama-sama mereka kita latih untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk menghasilkan produk-produk yang bisa diterima oleh pasar baik pasar lokal, nasional, bahkan internasional,”tegasnya.

Ditambahkan Gus Ghofirin dalam acara tersebut juga diajarkan pelatihan pelaporan keuangan dari usaha pesantren, perhitungan zakat, perniagaan, perhitungan perpajakan, hingga konsep business model canvas (BMC).

“Tidak lepas juga dalam acara ini juga ada pelatihan BMC yang menjadi tren saat ini menggantikan pola-pola lama atau yang lebih kita kenal dengan business plan. Saya berharap pesantren-pesantren di Jatim agar terus bersemangat dalam menimba ilmu seputar kewirausahaan. Sehingga kedepan usaha-usaha yang dikelola pesantren dapat menjadi usaha besar yang tepat, usaha yang berkualitas, dan tentunya usaha itu menghasilkan profit, kemanfaatan yang bisa menjadi income generative untuk usaha ponpes,” pungkasnya.

Sebagai program orisinil gagasan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, OPOP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, serta masyarakat pesantren.(ebo)

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00