OPOP Bantu Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur

Pemberdayaan pesantren Jawa Timur yang dimotori oleh OPOP Jatim, diharapkan mampu mendorong geliat ekonomi.

DP
Minggu, 28 Feb 2021
OPOP Bantu Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur
Gubernur Khofifah dalam acara KOPILABORASI OPOP di Pesantren Ammanatul Ummah Mojokerto

MOJOKERTO - Dalam perkembangannya, pesantren saat ini tidak hanya berfungsi sebagai pencetak ulama saja, tetapi juga dituntut untuk berperan mewujudkan kemandirian ekonomi. Oleh karena itu, pesantren didorong agar menjadi pusat pemberdayaan ekonomi yang mampu menyiapkan para santrinya untuk berwirausaha.

Sadar betul pentingnya keterampilan yang harus dimiliki santri, Pesantren Amanatul Ummah telah mewudukan hal tersebut dengan segudang usaha yang dimiliki, salah satunya memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK).

“Sesederha apapun jadikan pesantren sebagai pemberdayaan ekonomi. Keberhasilan itu hasil dari kerja keras dan jaringan, dan itu sudah dimiliki oleh pesantren,” jelas Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Prof. DR. KH. Asep Syarifuddin Chalim, M.Ag.

Semangat Kiyai Asep itu juga ia tularkan kepada pesantren yang tersebar di Jatim. Bahkan pihaknya siap untuk memfasilitasi pesantren yang ingin sharing ilmu berwirausaha, sesuai dengan program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan program prioritas Pemerintah Provinsi Jatim.

Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim mengatakan setelah satu tahun hidup di masa pandemi, maka saatnya pola pemberdayaan ekonomi dijalankan kembali. Kebangkitan pesantren sudah saatnya didorong dan sejalan dengan kebangkitan Jawa Timur. Bangkit melalui pemulihan ekonomi, pembangunan manusia, penyediaan lapangan kerja dan pengentasan Kemiskinan.

“Kenapa isu pesantren bangkit menjadi suatu cita-cita, dan ini semua kami inline kan dengan program pemerintah Jawa Timur. Kami ingin pesantren menjadi bagian dari ikhtiar Gubernur dalam membangkitkan lagi perekonomian. Karena OPOP sendiri merupakan program orisinil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,” ucap Ghofirin usai mengisi acara Kopilaborasi di Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, Minggu (28/2/2021).

Disisi lain Sekjen OPOP Jatim ini juga mencontohkan keberhasilan Pesantren asuhan Kiyai Asep yang bisa menjadi gambaran pesantren lain dalam pemberdayaan ekonomi.

“Subhanallah Pesantren Amanatul Ummah ini selain pesantrennya besar, santrinya ribuan, usahanya juga berjalan baik. Diantaranya ada AMDK, kritik tempe, kripik tahu, ada juga sorbum, dan berbagai macam bisnis lainnya. Dan omset di pesantren ini dari sektor makanan dan minuman itu bersih saja menghasilkan 2 Milyar / bulan. Jadi itu merupakan gambaran real, itu menandakan di pesantren sudah berjalan ekonominya,” paparnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati – Muhammad Al Barra, yang mendukung program prioritas gubernur tersebut. Menurutnya OPOP telah memberdayakan baik pesantren di Kab.Mojokerto maupun masyarakat disekitar pesantren.

“Adanya program ini kami sangat berharap akan bisa memberdayakan pesantren di Kabupaten Mojokerto sekaligus berdampak untuk masyarakat sekitar.Mengingat ada beberapa pesantren yang tersebar di 18 kecamatan,” ujar Bupati Ikfina.

Ditambahkan Gus Barra, panggillan akrab Wabup Kab.Mojokerto yang juga sekaligus Ketua Yayasan Amanatul Ummah mengatakan jika sesuai dengan tagline OPOP, Pesantren Berdaya Masyarakat Sejahtera, maka diharapkan OPOP mampu memotivasi pesantren agar bisa berdikari.

“Kami berharap adanya tiga pilar santripreneur, pesantrenpreneur, sociopreneur akan menciptakan suatu komunitas yang mampu memberdayakan masyarakat. Alhamdulillah Pesantren Amanatul Ummah sudah banyak memberdayakan masyarakat, salah satunya menolong warga yang pengangguran dengan memberdayakan ekonomi berupa laundry. Santri disini yang  berjumlah 8000, semua menggunakan jasa laundry dari masyarakat sekitar, alhamdulillah dengan hal itu warga mendapat penghasilan dari pesantren ini,”jelasnya.

Gus Barra juga mengapresiasi hadirnya OPOP lantaran kini pesantren semakin melek jika pesantren tidak hanya sebagai lembaga menggali ilmu agama saja namun juga berkontribusi untuk memajukan ekonomi bangsa.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00