OPOP Jatim Dorong Koperasi Pesantren Sehat dan Berkualitas

Diskop UKM Jatim menggelar sosialisasi penguatan organisasi dan tatalaksana kelembagaan koperasi, agar lembaga koperasi pesantren bisa berjalan sehat dan berkualitas untuk mendukung program OPOP Jawa Timur.

DP
Rabu, 09 Jun 2021
OPOP Jatim Dorong Koperasi Pesantren Sehat dan Berkualitas
Diskop UKM Jatim menggelar sosialisasi penguatan organisasi dan tatalaksana kelembagaan koperasi untuk mendukung program OPOP Jatim

SURABAYA - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar sosialisasi penguatan organisasi dan tatalaksana kelembagaan koperasi sebagai upaya mendukung program prioritas Pemprov Jatim, One Pesantren One Product (OPOP), Selasa (8/6/2021), di Hotel Mahkota Lamongan.

Hadir Sekretaris OPOP Jawa Timur Muhammad Ghofirin, sebagai narasumber kegiatan sosialisasi tersebut. Ia menjelaskan jika acara yang diikuti 30 pesantren ini, untuk meningkatkan pemahaman para pengurus koperasi sehingga peran dan kualitas koperasi sebagai badan usaha dapat ditingkatkan.

“Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan ilmu pada peserta agar lebih kompeten didalam mengelola dan melaksanakan organisasi koperasi pondok pesantren. Sebagaimana kita ketahui jika OPOP fokus pada peningkatan kualitas produk dan kualitas kelembagaan usaha yang dimiliki oleh pesantren,” ucapnya.

Gus Ghofirin panggilan akrabnya juga mengatakan jika koperasi harus memiliki basis kelembagaan yang kuat dengan menjalankan prinsip-prinsip perkoperasian. Untuk itu koperasi sebagai lembaga ekonomi kerakyatan membutuhkan penguatan kelembagaan agar mampu menjadi lembaga yang sehat dan berkualitas.

“Agar pengurus koperas pesantren bisa melaksanakan kewajibanya dengan baik diantaranya rapat anggota tahunan tiap tahun, tertib administrasi, tertib dalam pembukuan, dsb. Jika itu terwujud, maka entitas bisnis yang ada di pesantren semakin kokoh dan bisa berkontribusi positif bagi keberlangsungan dan berkelanjutan ponpes di Jawa Timur,” tuturnya.

Namun disisi lain, menurutnya beberapa pesantren juga masih menghadapi kendala. Salah satunya kopontren belum memiliki badan hukum meskipun koperasi sudah berjalan.

“Banyak hal yang terungkap contohnya peserta OPOP tidak memiliki koperasi maka dalam pertemuan tadi kita fasilitasi, kita dorong agar segera mendirikan koperasi pesantren berbadan hukum, ada juga koperasinya berdiri tapi nomer induk koperasinya belum ada, ada juga koperasinya berjalan tapi belum rutin laporan. Itu semua menjadi dinamika saat kita melakukan pendampingan agar nantinya koperasi pondok pesantren program OPOP menjadi koperasi yang sehat dan berkualitas,” tutup Gus Ghofirin.

Kegiatan yang dihelat di Lamongan ini diharapkan mampu menyerap pengetahuan yang disuguhkan. Sehingga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pemberdayaan koperasi pesantren serta mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.

 

 

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00