Subsidi Kuota Dinilai Tak Banyak Bantu Atasi Masalah Pembelajaran Daring

Pandemi Covid-19 membuat banyak kegiatan dilakukan secara daring, begitu juga dengan proses kegiatan belajar mengajar.

opopjatim
Jumat, 20 Nov 2020
Subsidi Kuota Dinilai Tak Banyak Bantu Atasi Masalah Pembelajaran Daring
Subsidi Kuota Dinilai Tak Banyak Bantu Atasi Masalah Pembelajaran Daring

Pandemi Covid-19 membuat banyak kegiatan dilakukan secara daring, begitu juga dengan proses kegiatan belajar mengajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  pun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 trilliun untuk subsidi kuota internet dalam pendidikan jarak jauh (PJJ) bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.

Menanggapi itu Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapreasiasi langkah pemerintah untuk mengalokasikan anggaran tersebut. Namun, mereka menilai pemberian kuota ini tak banyak membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan jarak jauh.

Bantuan kuota internet selama empat bulan kedepan itu sendiri diharapkan dapat membantu dan mengurangi beban membeli pulsa data internet yang cukup mahal.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapresiasi langkah itu, meskipun menilai anggaran sebesar Rp7,2 trilliun tersebut terlalu besar untuk hanya menyelesaikan satu masalah saja. Apalagi bantuan kuota internet ini tidak akan diperoleh oleh anak-anak miskin yang tidak memiliki gawai daring, yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 persen. Juga mereka yang tinggal di wilayah pelosok, yang tidak memiliki infrastruktur penguat sinyal.

“Yang tidak bisa daring ini kan beragam masalah. Ada yang karena tidak memiliki gawai. Ada yang punya gawai tetapi tidak ada jaringan internetnya. Yang bisa diselesaikan oleh pembagian kuota ini hampir di daerah-daerah perkotaan atau setidaknya mereka yang punya gawai dan ada jaringan internet yang memadai,” ungkap Mansur, koordinator penelitian dan pengembangan (Litbang) FSGI.

Pembelajaran Lewat TVRI

Untuk mengatasi siswa yang tidak memiliki gawai, FSGI mendorong pemerintah agar mendesak TVRI untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran lewat jaringan televisi pemerintah itu, serta bekerja sama dengan TV swasta.

“Kalau seandainya memungkinkan dengan TV swasta akan mengalokasikan beberapa jam saja pagi, masing-masing menyiarkan satu materi, saya rasa sudah cukup bagus. Sangat membantu dan nyata hasilnya daripada hanya kuota,” tambah Mansur.

Tunjangan Profesi Tenaga Pendidik

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berharap pemberian kuota ini dapat membantu siswa, mahasiswa dan guru-guru melanjutkan proses belajar di masa pandemi ini. Kementeriannya, kata Nadiem, akan terus berupaya menyelesaikan persoalan yang ada.

“Kemendikbud ingin mencari berbagai jalan, memastikan anak-anak bisa kembali tatap muka secepat mungkin tapi seaman mungkin. Nah, itu yang sulitnya seaman mungkinnya itu bagaimana” ungkap Nadiem.

Selain pemberian kuota, Kemendikbud juga telah mengamankan tambahan penerima tunjangan profesi guru, dosen dan tenaga pendidikan lainnya sebesar Rp 1,7 trilliun sebagai bantuan.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00