Ponpes Bahrul Maghfiroh, Ajari Santri Pandai Berwirausaha
Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, memberikan fasilitasi pendidikan usaha, bagi para santrinya. Ini menjadi salah satu ciri khusus model pembelajaran yang diberikan pada pondok pesantren yang diasuh Prof. Dr. KH. M.Bisri itu.
Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, memberikan fasilitasi pendidikan usaha, bagi para santrinya. Ini menjadi salah satu ciri khusus model pembelajaran yang diberikan pada pondok pesantren yang diasuh Prof. Dr. KH. M.Bisri itu.
M. Bisri mengatakan, sebagai salah satu pesantren Bahrul Maghfiroh memberikan biaya pendidikan secara gratis. Sehingga, melalui inovasi pendidikan berwirausaha bagai para santrinya, selain sebagai bekal ketrampilan nantinya mampu menopang keuangan pondok pesantren.
“Alhamdulillah, yang penting anak-anak santri bisa praktik, berwira usaha, sebagai laboratorium juga, selain itu juga menjadi salah satu sumber penghadilan pondok. Harapannya, SPP gratis, uang gedung gratis, tapi punya usada menopang pondok ini bisa mandiri,” ujarnya.
Peria yang juga mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB) itu, lebih jauh mengutarakan kehidupan Pondok Pesantren yang dia kelola itu, menggabungkan antara ilmu agama dengan ilmu umum.
“Mencetak ulama itu bagian dari tugas kami, tetapi menjadikan santri berjiwa entreprenuer, juga bagian penting yang harus kami wujudkan,”imbunya.
Kelak dia sangat berharap, alumni pondok pesantren Bahrul Magfiroh, menjadi ulama yang intelek dan berjiwa wira usaha. Kedepannya dia juga akan menjadi juru dakwah karena bekal agamanya yang cukup, dan juga memiliki modal karena hasil usaha yang dia lakukan.
“Saya kira berdakwah itu harus ikhlas tidak berharap imbalan. Nah salah satu caranya dia secara ekonomi harus kuat. Makanya wirausaha itu harus diajarkan sejak mereka menjadi santri,”tambahnya
Pihaknya mengharapkan santri-santrinya mampu meniru kehidupan Nabi Muhammad SAW yang sukses menjadi pengusaha kaya dan juga berdakwah. “Nabi Muhammad saja kaya dulu baru beliau dakwah. Dia jadi pedagang, pengusaha kaya, lalu uangnya dihabiskan untuk berdakwah. Jadi jangan dibalik, sehingga nanti harapannya santri punya modal itu juga, sehinga berdakwah menjadi lebih kuat,” imbuhnya.
Berbagai bisnis diterapkan mulai dari keju mozarella, rumah jamur, ada peternakan unggas, lele, minimarket, dan beberpa jenis usaha lainnya, ini semua untuk tempat berlatih bagi para santri. Untuk diketahui, inovasi rumah jamur sendiri merupakan salah satu program dari Bank Indonesia (BI) Malang, yakni Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Selain itu, pada agenda tersebut juga dilakukan pembukaan Sistem Penjaminan Mutu Halal Internal (SPMHI). Bukan tidak mungkin, jika santri juga bisa berwirausaha dengan baik akan membawa dampak positif bagi lingkunganya.