Gubernur Khofifah Terus Dorong dan Siapkan Pesantren Tangguh

Penyiapan pesantren tangguh menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19 terus dikebut Pemprov Jatim. Pesantren Darul Ulum Sampang salahsatunya yang resmi menjadi Pesantren Tangguh.

opopjatim
Senin, 23 Nov 2020
Gubernur Khofifah Terus Dorong dan Siapkan Pesantren Tangguh
Gubernur Khofifah Terus Dorong dan Siapkan Pesantren Tangguh

Penyiapan pesantren tangguh menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19 terus dikebut Pemprov Jatim. Pesantren Darul Ulum Sampang salahsatunya yang resmi menjadi Pesantren Tangguh.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut 21 persen total pesantren di Indonesia ada di Jatim. Jumlah santri di masing-masing pesantren mencapai puluhan ribu.

“Di masa pandemi seperti ini, di mana penularan virus terjadi sangat cepat dalam bentuk droplet atau percikan yang vaksinnya hingga sekarang belum ditemukan. Maka pencegahan yang paling efektif adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Kami terus mendorong pesantren-pesantren di Jatim untuk disiapkan protokol kesehatan yang baik yang secara umum kami sebut sebagai pesantren tangguh,” kata Gubernur Khofifah di Sampang.

Khofifah mendukung digagasnya Pondok Pesantren Tangguh di berbagai Ponpes. Ia berharap agar Ponpes benar-benar aman dari penyebaran virus COVID-19 dan juga mencegah penyakit menular lainnya.

“Kami berharap makin hari makin banyak pesantren yang akan menjadi role model pesantren tangguh terutama di tengah pandemi COVID-19. Namun kami ingin model Pesantren Tangguh ini nantinya berkelanjutan,” jelasnya.

Karenanya, ada tiga item menurut Khofifah, terkait Pesantren Tangguh. Yang pertama adalah Pesantren Sehat. Pesantren diharapkan mulai terbiasa dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, dan juga menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Yang kedua yakni pesantren bersih. Yaitu pesantren mengupayakan santrinya untuk terbiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan memperbanyak akses cuci tangan juga meningkatkan sanitasi.

“Dan yang ketiga adalah pesantren TOPP. Ini akronim dari tanaman obat pondok pesantren. Jadi kami ingin agar pengembangan tanaman obat juga dilakukan lebih masif di pesantren untuk mewujudkan ketahanan pengobatan tradisional di lingkup pesantren,” ujarnya.

Jika 3 item tersebut ditegakkan di Pesantren Tangguh, maka diharapkan bisa diterapkan di Ponpes lain di Jatim. Bahkan juga di pesantren yang ada di provinsi lain.

Sebagai dukungan penerapan new normal di lingkungan pesantren Khofifah sudah menyiapkan bantuan guna mendukung pesantren tangguh untuk bisa menegakkan protokol kesehatan.

Bantuan tersebut mulai APD, masker, vitamin C, tempat cuci tangan, hand sanitizer, sprayer, disinfektan hingga sembako.Sejauh ini, sudah cukup banyak pesantren di Jatim yang sudah disiapkan sebagai pesantren tangguh bersama TNI-Polri, Pemprov, Pemkot/Pemkab, serta instansi agama di Jatim.

Di antaranya seperti Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Pondok Pesantren Darul Ulum Garsempal Omben Sampang, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, juga Pondok Pesantren Al-Falah Jeblog Talun Blitar dan lainnya. Tetapi peran dan inisiatif pondok pesantrenlah yang paling menentukan percepatan berdirinya pesantren tangguh ini.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00