Pesantren At Tahdzib Jombang Seimbangkan Antara Belajar dan Berwirausaha

Pesantren At Tahdzib Jombang mempunyai kebiasaan yang patut ditiru. Yakni para santri menyeimbangkan antara waktu belajar dan menekuni dunia usaha.

opopjatim
Minggu, 29 Nov 2020
Pesantren At Tahdzib Jombang Seimbangkan Antara Belajar dan Berwirausaha
Pesantren At Tahdzib Jombang Seimbangkan Antara Belajar dan Berwirausaha

Pesantren At Tahdzib Jombang mempunyai kebiasaan yang patut ditiru. Yakni para santri menyeimbangkan antara waktu belajar dan menekuni dunia usaha.

“Saya kira masalah usaha apapun di pesantren itu adalah upaya yang tidak bisa dipisahkan, ini adalah peninggalan dari Bapak-bapak pendahulu. Santri itu kalau siang bekerja, kalau malam belajar,” ungkap KH Ahmad Masrukh, membuka perbincangan.

Tujuannya; pertama, membantu orang tua santri yang tidak mampu. Kedua, namanya kerja, usaha itu termasuk pelajaran.

“Kelihatannya nyari uang tapi hakekatnya belajar,”jelasnya.

Menekuni usaha di At Tadzib sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Pesantren At Tadzib Ngoro Jombang mengajari santri berdagang, termasuk usaha ternak berbagai jenis ikan air tawar.

Berwirausaha di Pesantren At Tahdzib bukan tanpa kendala. Faktanya tidak semua santri piawai ngaji sekaligus jago berbisnis. Artinya, mencari santri yang mahir kedua-duanya bukan usaha sederhana. Kyai Masrukh juga bilang, modal juga jadi kendala dalam usaha.

“Kendalanya usaha mesti modal,” tegasnya.

Pihaknya berharap adanya uluran dari berbagai pihak, salah satunya melalui program OPOP Jatim ini, bisa menjadi solusi. Usaha ternak ikan di pesantren At Tahdzib, bukan sekedar coba-coba. Tapi apa yang sudah dirintis Kyak Masrukh cukup berhasil, dan diikuti banyak masyarakat di sekitar pesantren.

Tampaknya di daerah tersebut memang cocok untuk usaha perikanan. Bukan isapan jempol, pembibitan lele sudah pernah meraih predikan Juara Nasional.

“Sekarang yang banyak diternak orang di sini Ikan Bawal, dulu Ikan Nila. Awal-awal dulu Saya yang mulai, dan ternyata hasilnya luar biasa. Dan sekarang sudah banyak orang yang meniru, sepanjang 3 kilometer itu banyak yang memelihara ikan,” kisahnya.

Bisnis ikan air tawar memang menjanjikan, karena pesantren At Tahdzib mampu membuat pakan ikan sendiri, yang terbukti jauh lebih murah namun hasil luar biasa. Ikan jadi lebih sehat dan bobotnya jauh lebih berat.

Sementara itu Catur Widiantoro pengurus Koperasi Pesantren At Tahdzib, menyatakan usaha yang dikelolanya, sebagian untuk memenuhi kebutuhan santri.

“Yang paling utama melengkapi kebutuhan santriwan dan santriwati. Ketika membutuhkan kebutuhan primer tidak perlu keluar dari pesantren. Dana yang kembali nanti juga akan kembali ke pesantren,” urainya.

Sebab itu prinsip yang diterapkan; Pembeli dari pesantren, Usahanya milik pesantren, dan Hasil akan kembali ke pesantren.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00