Pesantren Darussalam Trenggalek, Santri Kelola Limbah jadi Rupiah

Sampah membawa berkah. Mungkin itu jargon yang tepat, itulah yang menyemangati para santri Pondok Pesantren Darussalam, Sumberingin, Karangan, Kabupaten Trenggalek.

opopjatim
Minggu, 29 Nov 2020
Pesantren Darussalam Trenggalek, Santri Kelola Limbah jadi Rupiah
Pesantren Darussalam Trenggalek, Santri Kelola Limbah jadi Rupiah

Sampah membawa berkah. Mungkin itu jargon yang tepat, itulah yang menyemangati para santri Pondok Pesantren Darussalam, Sumberingin, Karangan, Kabupaten Trenggalek. Tas kresek bekas, yang biasanya dibuang di tempat sampah setelah dipakai, justru mendatangkan manfaat. Seperti yang diuturkan Anna Lailatul dan kawan-kawan.

Anna dengan tangkas menerangkan, bagaimana tas kresek bekas belanjaan disulap menjadi barang kerajinan bunga hias berbagai jenis. Kerajinan bunga dari daur ulang tas kresek itu, terlihat mirip sekali dengan bunga asli.

“Di pondok banyak sekali plastik bekas, bekas apa saja. Terus kita buat daur ulang dari plastik tersebut,” terang Gus Nafiul Warah, generasi ketiga pendiri pesantren Darussalam, Trenggalek. Gus Nafi bertutur tentang latar belakang usaha kerajinan bunga hias, dari daur ulang tas kresek bekas belanjaan.

“Biar santri mandiri, nanti ketika kembali ke rumah bisa berwirausaha. Yang kedua untuk mengisi waktu-waktu kosong selain waktu belajar. Artinya usaha kopontren tersebut bisa menjadi salah usaha santri untuk tetap mencari ilmu,” tambahnya.

Supaya produk kerajinan dikenal luas, dipasarkan di media sosial dan jejaring antar antar santri dan alumni pesantren Darussalam. Gus Nafi juga bilang, usaha daur ulang tas plastik belanjaan bukan semata mencari uang. Adanya program OPOP Jatim, diharapkan mampu memberi kontribusi kemajuan usaha pesantren.

“Tapi untuk memberi suatu ruang kreativitas santri, sekaligus mencari bibit-bibit santri di bidang tersebut. Sebab santri itu bermacam-macam, ada yang berbakat membaca kitab saja, ada yang berjiwa seni, ini berhubungan dengan seni kreativitas santri tersebut,” ungkapnya.

Sementara KH Mastur Ali, Pengasuh Pesantren Darussalam Karangan Trenggalek menyebutkan, berbagai wirausaha di pesantrennya, bertujuan mencari bakat dan minat masing-masing santri. Kyai harus tahu keahlian santri. Selama ini sudah banyak dari pesantren ini bisa mengamalkan apa yang dimaksud oleh kyai.

“Akhirnya banyak dari santri-santri kami di sini setelah kembali ke rumahnya kemudian membuka usaha mebel, usaha bengkel motor, dan banyak juga yang menjadi petani. Kami di sini juga menyediakan lahan pertanian, sebagai lahan belajar bagi para santri juga,” pungkasnya.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00