Kolaborasi BI, Harapkan OPOP Bantu Pemulihan Ekonomi di Jatim

program orisinil Gubernur Jawa Timur untuk memberdayakan perekonomian pesantren, diharapkan mampu menjadi tujuan percepatan recovery ekonomi di Jatim lewat kontribusi pesantren.

opopjatim
Senin, 09 Nov 2020
Kolaborasi BI, Harapkan OPOP Bantu Pemulihan Ekonomi di Jatim
Kolaborasi BI, Harapkan OPOP Bantu Pemulihan Ekonomi di Jatim

Malang – One Pesantren One Product (OPOP) program orisinil Gubernur Jawa Timur untuk memberdayakan perekonomian pesantren, diharapkan mampu menjadi tujuan percepatan recovery ekonomi di Jatim lewat kontribusi pesantren.

Hal itu disampaikan dalam acara Kopilaborasi Sambang Pesantren di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) di Kota Malang, Jumat (6/11/2020).

Acara tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Prof Dr Ir Mohammad Bisri, perwakilan Dinas Kominfo Jawa Timur, serta tim OPOP Jatim.

“Kami mempunyai kesamaan visi dengan program OPOP yakni kami ingin membangun kemandirian ekonomi di pesantren melalui tiga pilar santripreneur, pesantrenpreneur, dan sociopreneur,” terang Difi.

Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Jawa Timur

Melihat perkembangan konkret dari program OPOP, pihaknya memilih untuk berkolaborasi menggerakkan bersama sektor perekonomian mandiri di pesantren.

Menurutnya, peran Bank Indonesia sendiri berjalan singkron dengan program OPOP. Recovery ekonomi di tengah pandemi bisa terbantu bahkan mempercepat stabilitas perekonomian masyarakat.

“Tapi, ada ata tidak ada pandemi, OPOP ini suatu keharusan,” tegasnya.

Sekretaris Umum OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, menjelaskan bahwa pesantren di Jawa Timur diajak bersama-sama bangkit dan berdikari dalam hal perekonomian. 

“OPOP itu program prioritas Gubernur Jatim Ibu Khofifah. Beliau ingin pesantren di Jatim yang jumlahnya yang kisaran 6 ribu semuanya mengembangkan bisnis,” bebernya.

Ditambahkan Ghofirin jika pendidikan di pesantren sudah tidak diragukan lagi. Pesantren memberikan sumbangsih luar biasa di sektor pembinaan dan pendidikan karakter. Selain itu menurutnya saatnya kini pesantren juga lebih berdaya secara perekonomian.

“Tapi kami juga ingin pesantren mengembangkan ekonomi juga,” imbuhnya.

OPOP mendampingi pesantren dengan lima tugas dan fungsi. Pertama, pengurusan legalisasi kelembagaan. Kedua, pembangunan Sumber Daya Manusia. Ketiga, mengembangkan produk potensial yang ada di pesantren. Keempat, pemasaran. Kelima, memberikan dana hibah.

“Kebanyakan produk yang sudah diproduksi pesantren mengalami kesulitan di bidang pemasaran. Nah itu kami bertanggungjawab untuk ikut memasarkan,” jelasnya.

Jumlah pesantren di Jawa Timur yang mencapai kisaran 6 ribu ditargetkan pada akhir kepemimpinan Gubernur Jatim bisa tercipta 1000 pesantren dengan 1000 produk. 

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00