Sri Mulyani, Kolaborasi Pesantren Dalam Pemulihan Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap agar pesantren beserta para santrinya bisa memiliki daya tahan menghadapi pandemi virus corona. Sehingga hal ini bisa dijadikan contoh oleh masyarakat.

Menurutnya saat ini pesantren perlu melakukan kolaborasi dengan masyarakat agar pemulihan ekonomi bisa berjalan. Menteri perempuan berprestasi ini berharap santri dan pesantren menjadi sumber inspirasi terhadap daya tahan dan daya kemampuan berkreasi dalam menghadapi cobaan COVID-19.

Untuk meningkatkan kolaborasi antara pesantren dan masyarakat sekitar pesantren, maka pemerintah telah melakukan program digitalisasi UMKM.

Menurutnya digitalisasi di lingkungan pesantren diharapkan bisa membentuk suatu ekosistem masyarakat yang mandiri, sejahterah, dan memiliki kegiatan ekonomi yang kompetitif. Selain itu juga berorientasi ekspor dan meningkatkan pangsa produk halal.

Untuk mendukung kegiatan pesantren yang terdampak pandemi, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 triliun. Anggaran itu disalurkan baik dalam bentuk bantuan pendidikan sebesar Rp 2,38 triliun hingga bantuan pembelajaran daring bagi pesantren sebesar Rp 211,7 miliar.

Selain itu pemerintah juga memberikan insentif untuk guru, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren melalui bantuan sosial. Pemerintah juga memberikan bantuan pembangunan atau perbaikan sarana prasarana tempat wudu dan tempat cuci tangan yang tersebar di 10 provinsi.

Tak hanya itu, pemerintah juga masih terus menjalankan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi setiap pesantren yang mengembangkan usahanya di setiap daerah.