Kejar Potensi Pasar Halal, Perkuat Peran Ekonomi Basis Pesantren

Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, mengajak masyarakat untuk turut menggeliatkan perekonomian di Jatim di tengah kondisi pandemic Covid-19. Salah satunya adalah peran pondok pesantren.

Emil ingin agar pesantren mampu menembus pasar halal hingga level internasional. Dengan jumlah Ponpes di Jatim yang mencapai 4.718 dan 938.000 santri di dalamnya, diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hampir menyentuh satu juta bisa dioptimalkan.

Kondisi itu membuat Jatim optimis jika potensi tersebut bisa terus dikembangkan, maka satu juta santri bisa menjadi pilar integritas. Wagub yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek  mengharapkan agar ponpes bisa ambil bagian dalam upaya penggerak perekonomian hingga menjangkau pasar-pasar hala internasional, mengingat Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbesar di dunia.

Jawa Timur sebagai gudangnya pesantren, diharapkan mampu menjadi trend center penggerak ponpes di daerah lain untuk bergeliat menguasai pangsa pasar halal, dengan mengusung tiga pilar  diantaranya santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.

Untuk Santripreneur, dibawah naungan Dinas Pendidikan Prov. Jatim, akan memperkuat program pemberdayaan santri. Harapannya bisa menambah pemahaman dan keterampilan para santri menghasilkan produk yang bernilai jual lebih.

Sedangkan program One Pesantren One Product (OPOP) dibawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM, yang melakukan pemberdayaan dengan Koperasi Pondok Pesantren.

Sedangkan sosiopreneur akan mengembangkan potensi alumni pesantren dan bersinergi dengan masyarakat. Potensi yang dikembangkan adalah inovasi sosial berbasis digital secara inklusif.

Dengan semangat itu Emil Elestianto Dardak berpesan agar masyarakat Jawa Timur terus berjuang Bersama-sama dalam membangkitkan kembali perekonomian tanpa menomorduakan kesehatan, lantaran ekonomi merupakan imunitas di tengah krisis kesehatan seperti saat ini.