Pondok Cangaan, Jejak Sejarah Syaikhona Kholil Saat Nyantri

Pondok Cangaan merupakan salah satu sejarah yang patut dijaga. Sebagai pesantren tertua di Bangil terdapat peninggalan menarik yang sampai saat ini masih ada, yaitu jejak Syaikhona Kholil.

opopjatim
Senin, 16 Nov 2020
Pondok Cangaan, Jejak Sejarah Syaikhona Kholil Saat Nyantri
Pondok Cangaan, Jejak Sejarah Syaikhona Kholil Saat Nyantri

Pondok Cangaan merupakan salah satu sejarah yang patut dijaga. Sebagai pesantren tertua di Bangil terdapat peninggalan menarik yang sampai saat ini masih ada, yaitu jejak Syaikhona Kholil.

Sebagai santri istimewa dan kinasih, Syaikhona Kholil memiliki jejak sejarah serta keberkahan yang masih bisa dirasakan secara riil hingga saat ini. Keberkahan ilmu tentu kita rasakan, karena sanad keilmuan yang turun kepada KH Hasyim Asyari selaku pendiri NU dan juga KH Abdul Wahab chasbulloh masih diterima hingga kini oleh semua santri kalangan Nahdliyyin.

Menariknya disana masih ada peninggalan dari Saikhona Kholil, yaitu kamar beliau saat nyantri, yang sampai saat ini masih dijadikan tempat tabarukan. Juga ada sumur yang digali oleh beliau sendiri, saat Bangil dilanda kemarau panjang, Syaikhona Kholil diutus untuk menggali sumur, yang airnya bisa dinikmati oleh semua santri, bahkan penduduk sekitar Bangil kala itu.

Peninggalan yang menakjubkan lagi adalah kenthongan. Sejak masih santri yang bisa dibilang tumbuh remaja Syaikhona Kholil sudah menunjukkan karomahnya. Kenthong yang jika di bunyikan dari pondok Cangaan oleh beliau, suaranya akan sampai terdengar di Bangkalan Madura.

Pondok Cangaan ini memiliki sanad keilmuan yang turun temurun dari muassis terdahulu di bidang ilmu tauhid. Ada referensi kitab yang tertulis tangan serta bermakna Jawa pego di kitab tersebut. kitab tersebut tidak tercetak secara umum, hanya digandakan jika ada yang ingin mengaji kitab tersebut ke salah satu pengasuhnya. Khazanah keilmuan yang sangat jelas sanadnya, dari antar generasi yang ada pondok Cangaan. Sehingga bisa dikatakan jika santri Cangaan memiliki wawasan ilmu tauhid secara spesifik.

Sebagai pondok yang cukup tua, ada ciri khas yang dimiliki yaitu pohon sawo.  Pohon Sawo yang ada di pondok Cangaan memiliki cabang tiga dari akarnya. Menurut dzurriyyah-nya, pohon sawo tersebut lambang dari ilmu tauhid itu sendiri (sifat wajib, sifat jaiz, serta sifat muhal Allah). Karena di pondok Cangaan semua santri akan mempelajari kitab tauhid yang dikarang oleh pendirinya, serta di ajarkan secara turun temurun. Pondok Cangaan ini telah melahirkan ulama besar yang barakahnya, karamahnya, ilmunya bisa kita rasakan sampai saat ini.

PRODUK UNGGULAN

news
Rp 40.000,00
news
Rp 20.000,00
news
Rp 60.000,00
news
Rp 30.000,00
news
Rp 30.000,00